Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian siap melakukan upaya guna mengantisipasi peredaran daging celeng atau babi hutan yang dioplos dengan daging sapi di pasaran terutama menjelang lebaran.

Menteri Pertanian Suswono di sela peninjauan peternakan sapi potong dan rumah potong hewan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, menyatakan pada saat permintaan daging sapi meningkat terdapat oknum yang hendak mencari keuntungan sesaat dengan cara mengoplos daging celeng dengan daging sapi.

Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan akan berkoordinasi dengan dinas-dinas peternakan di daerah untuk melakukan inspeksi atau pemeriksaan penjualan daging secara rutin di pasar-pasar.

"Kemudian jika ada indikasi yang mencurigakan, diperiksa di laboratorium, kalau itu terbukti daging celeng, kami akan telusuri dari mana sumber daging celeng itu," katanya.

Selain itu, ujar Suswono, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk ikut berperan dalam memantau penjualan daging di pasaran.

"Kalau ada hal-hal yang patut untuk dicurigai paling tidak segera laporkan ke kementerian pertanian, nanti kami akan melakukan penindaklanjutan terhadap si pelaku pengoplosan," katanya.

Menyinggung peredaran jeroan sapi impor secara ilegal di pasaran, Mentan menegaskan, pihaknya hingga kini hanya memberikan pemasukan komoditas itu sebanyak 20 persen dari kebutuhan.

Selain volumenya, tambahnya, jenis jeroan yang diperbolehkan masuk hanya khusus jantung dan hati, selain itu dilarang masuk seperti paru, usus maupun babat.

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014