Rio de Janeiro (ANTARA News) - Ulah suporter tim nasional Argentina yang seolah "menguasai" Rio de Janeiro, kota tempat pertandingan babak final Piala Dunia 2014 digelar, berbuah negatif.

Kini makin banyak penggemar sepak bola setempat yang berharap Argentina kalah dari Jerman, saat dua tim itu berhadapan dalam pertandingan final di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Minggu (13/7) sore ini atau Senin (14/7) pagi.

Bahkan, penggemar sepak bola dari satu kawasan, yakni benua Amerika, terang-terangan lebih untuk mendukung Jerman. Selain warga Brazil sendiri, juga bola mania dari Kolombia, Peru, dan Meksiko.

Warga Brazil yang "berduka" karena tim kesayangan mereka hanya bisa menduduki peringkat empat dalam Piala Dunia kali ini, jelas antipati terhadap Argentina.

Apalagi tiga hari, mereka terus menyaksikan ulah negatif suporter tim Tango --julukan Argentina-- yang berdatangan di Rio.

Sebagaimana diberitakan suporter Argentina yang jumlahnya diperkirakan lebih seratus ribu itu, terus melakukan aksi provokatif selama di Brazil.

Di berbagai tempat, mereka sering menyanyikan lagu yang liriknya menyindir Brazil dan juga legenda sepakbola Pele.

Bahkan, para suporter Argentina beberapa kali memblokade jalan untuk pamer aksi mereka bernyanyi-nyanyi menyindir Brazil dan Pele, termasuk menyanyi-nyanyi dengan suara keras sambil melompat-lompat (sehingga menimbulkan bunyi berisik), saat naik metro, kereta bawah tanah di Brazil.

Hal itulah yang membuat banyak warga Brazil tidak memihak Argentina. Bahkan, mereka tidak segan menunjukkan rasa tidak senangnya.

Bukan hanya dari Brazil, Henrico, warga Kolumbia, mengaku juga tidak senang dengan ulah para pendukung Leonel Messi dan kawan-kawan itu. "Mereka arogan," katanya.

Pria yang mengaku dari Medelin itu mengatakan, bisa memahami jika warga Brazil tidak suka dengan para pendukung Argentina Itu. "Mereka (suporter Argentina) mengejek-ejek. Padahal ini di Brazil," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, ini juga terkait dengan rivalitas dua negara Itu sejak lama, terutama rivalitas dalam sepak bola.

"Pasti orang Brazil tidak ingin Argentina mendekati (prestasi) mereka," tambah pria yang mengaku hobi berwisata ke beberapa negara itu.

Brazil dan Argentina memang bersaing dalam hal prestasi sepak bola. Sejauh ini, Brazil lebih unggul, karena tercatat sudah lima kali juara dunia. Sementara Argentina baru dua kali.

Persaingan juga terjadi dalam hal pengakuan siapa legenda sepak bola paling hebat di dunia sejauh ini. Brasil jelas mengunggulkan Pele. Sementara Argentina menjagokan Diego Maradona, yang dalam lagu para suporter tim Tanggo, diyakini jauh lebih hebat dari Pele.

Henrico yang ditemui saat sama-sama antre tiket masuk ke salah satu tujuan wisata di Rio --yakni kereta gantung Sugar Loaf-- menambahkan, selain urusan sepakbola, juga ada masalah budaya yang membuat rivalitas itu makin panas.

"Orang Argentina merasa beda sendiri karena mereka merasa lebih banyak darah Italia-nya," katanya.

Bisa jadi, terkait masalah budaya itu, yang membuat penggemar sepak bola lainnya yang berasal dari jawasan Amerika Latin juga lebih memilih untuk tidak mendukung Argentina. "Tentu saja Jerman. Mereka akan jadi juara," kata seorang pria asal Peru yang Sabtu (12/7) itu juga datang berwisata di Sugar Loaf.

Di Copacabana, kawasan pantai di pinggir kota Rio de Janeiro tempat arena suporter Fan Fest didirikan, nyaris semua bola mania yang ditanya, lebih memilih untuk mendukung Jerman, "Alemania...," kata enam orang suporter asal Meksiko, serempak saat ditanya jago mereka dalam babak final nanti.

Dua pria asal Kolombia terang-terangan menunjukkan dukungannya, dengan cara mengajak foto suporter Jerman yang mereka temui. Seperti kejadian di Copacabana, dua suportrer yang mengaku dari Kolumbia selalu berusaha mengajak foto suporter berpakaian mirip kaus tim Jerman, yang mereka temui.

Mereke cuek terhadap suporter Argentina. Padahal tiga hari ini di Copacabana, suporter Argentina lebih mendominasi dan terlihat jauh lebih banyak dibandingkan suporter dari negara lainnya.

Sementara itu, suporter Jerman sendiri sejauh ini tidak terlihat berulah berlebihan. Sesekali memang ada yang berlalu lalang mengibarkan bendera Jerman. Namun, jumlahnya tidak banyak.

Para suporter Jerman lebih suka duduk-duduk di kafe tenda-kafe tenda yang banyak terdapat di sepanjang pantai Copacabana, sambil menikmati minuman dan ngobrol dengan sesama mereka.

Beberapa suporter Jerman Sabtu (12/7) juga terlihat ikut mengantre untuk membeli tiket naik kereta gantung di Sugar Loaf. Mereka lebih memilih untuk menikmati tempat-tempat wisata di Brasil, daripada bernyanyi-nyanyi dan menari-nari seperti suporter Argentina.

Para suporter Argentina sendiri seperti biasa tetap suka bergerombol di pinggir pantai dan bernyanyi-nyanyi. Lagu favoritnya tetap yang berisi sindiran kepada Brazil dan Pele itu.

Namun, Sabtu (12/7) sore itu mereka tidak lagi terlihat mendominasi di Copacabana. Karena sore itu, para suporter Brazil yang mayoritas berkaus kuning juga banyak yang datang ke Copacabana, untuk nonton bareng di Fan Fest.

*) Penulis adalah wartawan.

Pewarta: Agung Pamujo *)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014