Jakarta (ANTARA News) - Pakar Kebidanan dan Kandungan/Fertilitas Rumah Sakit Bunda Jakarta dr Taufik Jamaan SpOG menilai puasa membuat ibu hamil lebih tenang.

"Justru puasa itu membuat ibu hamil lebih tenang, tekanan darah lebih stabil," kata Taufik kepada Antara di Jakarta, Senin.

Taufik menuturkan ketenangan tersebut juga berpengaruh kepada janin yakni tidak kontraksi.

"Bayinya juga jadi lebih tenang, tidak perlu banyak kontraksi," katanya.

Dia mengatakan gerak bayi yang tenang akan mempermudah persalinan.

"Kontraksinya jadi tidak terlalu sering, otomatis gerakannya lebih lembut, ibunya jadi lebih mudah bersalin," katanya.

Taufik mengingatkan untuk asupan air putih juga perlu dijaga, yakni minimal dua gelas ketika buka, dua gelas pada malam hari dan dua gelas ketika sahur.

Dia mengatakan usia kehamilan juga perlu dipertimbangkan untuk menjalankan ibadah puasa, contohnya untuk trimester pertama atau usia kehamilan baru menginjak 12 minggu.

"Pada trimester pertama, biasanya sering mual dan muntah, itu mungkin tidak perlu puasa," katanya.

Menurut Taufik, jika sulit dilakukan pada trimester pertama, bisa dilakukan pada trimester kedua.

Dia juga mengingatkan kepada ibu hamil untuk terus memeriksakan kandungannya secara teratur untuk memastikan perkembangannya terus berjalan, seperti berat badan bayi yang sesuai usia kehamilan, gerakan yang normal dan sebagainya.

"Kalau ada gerakan setiap satu jam sekali, itu berarti bagus, kalau bayinya terlalu aktif atau jarang bergerak, mungkin harus dilihat khawatir terjadi hipoglikemia atau kekurangan gula darah karena puasa, itu tidak disarankan untuk puasa," katanya.

Selain itu, menurut Taufik, tarawih dan olahraga ringan, seperti jalan-jalan di sore hari masih bisa dilakukan oleh ibu hamil yang berpuasa. 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014