Jakarta (ANTARA News) - Jasa pembantu infal atau pembantu rumah tangga sementara selalu marak menjelang Lebaran.

"Kami sudah mulai ramai, sudah dari 13 Juli kemarin," kata  seorang pengelola jasa pembantu infal, Ruminah atau biasa dipanggil Bu Gito.

Bu Gito dari Yayasan Cendana Raya memperkirakan  kenaikan permintaan sekitar 5 hingga 10 persen pada minggu ketiga Ramadan.

Penyaluran jasa pembantu infal di Yayasan Bu Gito berlangsung mulai hari ini.

Menurut Bu Gito, permintaan jasa pembantu infal akan terus bertambah selepas tanggal 15 Juli.

Sementara itu, Diah Arindiati, pengurus di Yayasan Karya Sejahtera Nusantara mengatakan ia menerima sekitar 20 permintaan namun belum ada yang dipenuhi karena tidak ada sumber daya manusia.

"Tahun lalu, minggu ketiga puasa sudah ada lima orang (pembantu) yang masuk (kerja)," katanya.

Jasa pembantu infal tahun ini berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000/hari.

Rata-rata yayasan penyalur mematok minimal pengguna memakai jasa pembantu infal selama dua minggu.

Untuk biaya administrasi keempat yayasan di atas memasang tarif antara Rp 600.000 hingga Rp1 juta, tak termasuk pembayaran gaji.

Namun, tidak semua yayasan penyalur pembantu mengalami peningkatan permintaan.

"Sekarang mungkin hanya 50 persen dibandingkan tahun lalu, sekitar 40-50 orang," kata Gono Sudiono dari Yayasan Mekar Jaya, di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Saat ditemui di kantornya, Gono mengemukakan  baru menerima 24 permintaan jasa pembantu infal.

Padahal, tahun lalu ia menyalurkan total 80 pekerja menjelang Lebaran.

Ia menduga turunnya permintaan pembantu infal tahun ini karena kini pembantu cenderung mudik di hari-hari terakhir menjelang Lebaran.

Hal serupa dirasakan Khodijah, pengelola Yayasan Siska Bina Lestari.

Ia mencatat baru ada dua permintaan pembantu infal untuk Lebaran Tahun ini.

Tahun lalu, yayasannya mengirimkan 10 pembantu infal ke wilayah Jabodetabek.

Menurut dia, seminggu menjelang Lebaran menjelang seminggu Hari Raya baru banyak permintaan jasa pembantu infal.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014