Manila (ANTARA News) - Tigabelas pemberontak sayap kiri dan empat anggota suku Manobo tewas dalam serangkaian bentrokan di Filipina selatan, Selasa, kata pejabat militer.

Mayor Jenderal Ricardo Visaya, komandan Divisi Infanteri ke-4 Angkatan Darat Filipina, mengatakan pertempuran itu dimulai pada pukul 05.30 waktu setempat dan tentara mampu menggagalkan upaya pemberontak menyerang suku Manobo.

Sebelumnya, terduga anggota kelompok pemberontak sayap kiri Tentara Rakyat Baru (NPA) menembak dan menewaskan dua tentara di Filipina selatan, Kamis lalu, kata perwira militer.

Kapten Ernest Carolina, juru bicara Divisi Infanteri ke-10 Angkatan Darat Filipina, mengatakan dua tentara tersebut dalam perjalanan kembali ke markas patroli ketika ditembak di Desa Anitapan, kota Mabini, Provinsi Lembah Compostela, pada Kamis sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

"Para tentara tidak bersenjata dan berpakaian preman. Para penyerang, yang dipersenjatai dengan pistol, segera melarikan diri setelah penembakan itu," kata Carolina mengatakan kepada Xinhua melalui telepon seluler.

Dia mengatakan, serangan itu bisa jadi dilakukan oleh skuad likuidasi NPA, yang diyakini aktif di desa-desa pedalaman.

Para pejabat militer regional telah memerintahkan mengintensifkan operasi terhadap para pemberontak menyusul eskalasi kekerasan yang menewaskan beberapa orang di Filipina selatan dalam beberapa pekan terakhir.

NPA yang diperkirakan berkekuatan 4.000 pejuang, adalah sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, yang melakukan perang pemberontakan sayap kiri di 60 provinsi Filipina, demikian Xinhua melaporkan.

(H-AK/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014