Brasilia (ANTARA News) - Presiden Brazil Dilma Rousseff pada Rabu mengatakan bahwa bank pembangunan yang akan dibentuk oleh blok negara berkembang BRICS tidak bertentangan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Kami tidak memiliki sedikit pun keinginan meninggalkan IMF," Rousseff mengatakan kepada wartawan di Brasilia setelah pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Brazil dan India adalah anggota dari kelompok BRICS, yang juga mencakup Tiongkok, Rusia dan Afrika Selatan. Pada KTT keenam mereka pada Selasa di kota pelabuhan Brazil, Fortaleza, lima negara sepakat untuk membentuk bank pembangunan dan pengaturan cadangan kontinjensi.

Bank Pembangunan Baru (NDB), dirancang sebagai alternatif dari Bank Dunia dan IMF, "sangat penting" bagi negara-negara BRICS, karena akan sangat mengubah kondisi keuangan mereka, kata Rousseff.

Sementara itu, NDB "akan selalu memiliki sikap yang berbeda" dari IMF mengenai negara-negara berkembang, tambah presiden Brazil.

Namun, "bank BRICS baru tidak bertentangan" dengan pemberi pinjaman dunia, tegasnya. Sejauh IMF memprihatinkan, "kami tertarik membuatnya lebih demokratis, sehingga lebih representatif."

Menurut Deklarasi Fortaleza, NDB ditujukan guna memobilisasi sumber daya untuk infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan berkelanjutan di negara-negara BRICS dan negara berkembang lainnya.

Bank akan berkantor pusat di Shanghai, Tiongkok, dan pusat regional Afrika bank akan dibentuk di Afrika Selatan bersamaan dengan kantor pusat. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014