...peserta Bidikmisi itu punya rumah yang bagus dan bertingkat serta ada yang memiliki mobil,..."
Surabaya (ANTARA News) - Pihak Universitas Airlangga Surabaya mencurigai empat dari 665 mahasiswa peserta program Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin Berprestasi atau Bidikmisi, karena data-data mereka meragukan setelah dilakukan visitasi.

"Hasil visitasi menunjukkan keempat peserta Bidikmisi itu punya rumah yang bagus dan bertingkat serta ada yang memiliki mobil, karena itu kami tunggu keputusan rektor untuk mereka," kata Wakil Rektor I (Bidang Akademik) Unair Prof Achmad Syahrani di Surabaya, Kamis.

Di sela-sela buka bersama dan konferensi pers terkait Lustrum XII atau Dies Natalis ke-60 Unair (14 Juli-29 November 2014), ia menjelaskan 665 mahasiswa Bidikmisi meliputi 383 mahasiswa Bidikmisi dari jalur SNMPTN dan 282 mahasiswa Bidikmisi dari jalur SBMPTN.

"Jumlah itu (665 mahasiswa peserta Bidikmisi) jauh dari kuota Bidikmisi Unair pada tahun lalu yang mencapai 900 mahasiswa, namun peserta Bidikmisi pada tahun ini memang tidak diberlakukan kuota, melainkan kuota nasional yang diperebutkan secara nasional," katanya.

Didampingi Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair Surabaya Dr MG Bagus Ani Putra, ia menjelaskan Unair menerima mahasiswa baru dari jalur SBMPTN 2014 sebanyak 1.799 mahasiswa, yang merupakan 30 persen dari total kuota mahasiswa baru.

"Dari jumlah 1.799 itu, tercatat 282 mahasiswa Bidikmisi atau 16 persen, tapi peserta Bidikmisi dari jalur SNMPTN yang sudah diterima sebelumnya mencapai 383 mahasiswa. Jadi, jumlah mahasiswa Bidikmisi Unair secara total mencapai 665 orang," katanya.

Untuk pertama kalinya, Unair juga menerima 200 orang mahasiswa baru khusus program Pendidikan Di Luar Domisili (PDD) Banyuwangi pada tahun 2014.

Unair PDD Banyuwangi itu memiliki empat program studi, yakni Kesehatan Masyarakat, Akuntansi, Kedokteran Hewan, dan Budidaya Perairan.

"Dari 200 orang tersebut, terdapat 82 warga asli Banyuwangi atau sekitar 42 persen yang diterima di PDD Unair. Itu melebihi keinginan Bupati Banyuwangi agar 30 dari 200 mahasiswa Unair PDD Banyuwangi merupakan putra daerah. Mahasiswa lain tersebar dari Sumatera hingga Papua," katanya.

Selain itu, Unair juga menerima mahasiswa dari jalur khusus, yakni mahasiswa 3T (tertinggal, terbelakang, terluar) yang sebelumnya disebut "Adik Papua" (Afirmasi Pendidikan untuk Papua) dari Kemendikbud dan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kemenag.

"Untuk mahasiswa 3T yang sudah dimulai sejak tahun 2012 itu akan ada 24 mahasiswa yang meliputi sembilan mahasiswa Papua Barat, empat mahasiswa Papua, empat mahasiswa Aceh, empat mahasiswa NTT, dua mahasiswa Maluku, dan seorang mahasiswa Kalimantan Utara," katanya.

Sementara itu, mahasiswa dari program PBSB yang sudah berjalan sejak tahun 2007 itu ada 20 santri untuk tahun ini. "Saya sudah minta mahasiswa dari luar Jatim, terutama Papua, agar tidak kos atau kontrak sesama daerah asal, agar mereka bisa belajar kehidupan," katanya.

Ia menambahkan rangkaian Lustrum XII ada 85 acara yang meliputi acara seremoni, kuliah tamu, seminar internasional, seminar nasional, pengabdian masyarakat, pameran dan pentas seni, pekan ilmiah mahasiswa, lomba-lomba olahraga, temu alumni, dan buka puasa bersama.

"Yang istimewa adalah penganugerahan Profesor Kehormatan untuk Prof Hak Hotta dari Kobe University, Jepang. Itu gelar profesor kehormatan yang pertama kali diberikan kepada sosok yang memiliki jasa luar biasa kepada Unair," katanya. 

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014