Jakarta (ANTARA News) - Kandidat presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kediaman presiden ketiga Republik Indonesia  BJ Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII No. 5, Jakarta Selatan, Jumat.

Jokowi tiba di kediaman Habibie sekitar pukul 15.00 WIB usai berkunjung ke kantor Jakarta Post di Palmerah. Jokowi yang tiba menggunakan Kijang Innova putih, bergegas turun dan masuk ke rumah berpintu kayu ukir tersebut.

Pertemuan Jokowi dan Habibie berlangsung tertutup dan berjalan sekitar dua jam.

Juru bicara pasangan kandidat Jokowi-JK Anies Baswedan mengatakan kedatangan Jokowi merupakan sebuah kunjungan anak bangsa kepada orang tua yang menjadi salah satu warga negara Indonesia yang terhormat baik di Indonesia maupun di dunia internasional.

"Pak Habibie banyak bercerita tentang pengalaman dan berbagai tantangan ke depan. Ini benar-benar silaturahmi di bulan puasa untuk membina hubungan yang selama ini sudah ada," kata Anies Baswedan usai pertemuan.

Anies mengatakan, alasan pertemuan dilaksanakan hari ini karena bertepatan dengan kepulangan Habibie ke Indonesia dari kunjungannya ke Timur Tengah.

"Insyaallah ini akan dilanjutkan ke pertemuan selanjutnya," kata Anies.

Sementara itu, Habibie mengatakan pertemuan tersebut bukanlah bertujuan untuk memberikan restu khusus pada Jokowi.

"Pak Jokowi kalau minta doa restu pasti pada orang tua dan seluruh rakyat. Tapi saya sebagai bagian dari masyarakat itu ya Habibie sendiri," katanya.

Habibie meminta masyarakat bisa mendikung siapa saja yang nantinya terpilih menjadi presiden.

"Siapa saja kita jaga dan junjung tinggi supaya selamat sampai hasil pemilihan kita terima. Siapapun yang mendapat kepercayaan atau dipilih jadi pemimpin, harus ingat kalau yang menang itu bukan dia tapi yang menang itu rakyat. Karena itu rakyat harus bersatu untuk mensukseskan program yang kita kehendaki. Supaya tiap tahun ada kemajuan. Insyaallah kita yakin kualitas SDM makin meningkat, informasi makin canggih," katanya.

Habibie juga berpesan agar Jokowi senantiasa menjaga kesehatan.

"Saya berpesan agar tetap sehat untuk bisa menyelesaikan masalah. Kalau tidak sehat, ya susah," katanya.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014