Semua kebijakan harus menempatkan ketersediaan sumber energi sebagai indikator penentuan jenis dan tujuan kebijakan di semua kementerian,"
Semarang (ANTARA News) - Energi terbarukan harus menjadi primadona mengingat sumber energi ini relatif banyak variannya di Indonesia, seperti panas bumi, tenaga surya, dan tenaga angin, kata anggota Komisi VII (Bidang Energi) DPR RI Dewi Aryani.

Dalam pesan singkatnya yang diterima Antara di Semarang, Jumat, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dr. Dewi Aryani, M.Si. berharap keseriusan pemerintahan baru dalam membenahi sektor energi.

Selain penyebaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang lebih tepat sasaran, menurut Dewi, kebocoran-kebocoran ditangani secara serius. Dalam hal ini Pemerintah harus segera membuat peraturan yang berlaku di semua kementerian.

"Semua kebijakan harus menempatkan ketersediaan sumber energi sebagai indikator penentuan jenis dan tujuan kebijakan di semua kementerian," kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kota Tegal) itu.

Menurut Dewi, hal itu akan menjadi mesin penggerak penghematan nasional sekaligus pengembangan energi terbarukan sebagai pilar kedaulatan energi Indonesia ke depan.

Jika semua berjalan dengan baik dan serius ditangani secara langsung, menurut Dewi yang juga Duta Universitas Indonesia (Duta UI) untuk Reformasi Birokrasi, impor BBM menjadi berkurang dengan sendirinya.

"Mafia migas juga harus segera diinvestigasi. Jangan hanya gertak saja, tetapi segera lakukan investigasi dan audit menyeluruh terkait dengan oil trading (perdagangan minyak) selama ini. Siapa pemain dan siapa bermain tentu bisa terkuak dengan gamblang," ujarnya.
(D007/Z003)

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014