Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines, Jumat malam, menyebutkan bahwa rute penerbangan MH17 sudah sesuai dengan instruksi Eurocontol, lembaga yang mengatur semua penerbangan sipil di udara Eropa, termasuk Ukraina.

Menurut keterangan pers yang dituliskan Malaysia Airlines di laman resminya, rute terbang di udara Ukraina lazim dilakoni oleh penerbangan-penerbangan dari Eropa ke Asia.

"Sebuah pesawat dari maskapai lain juga ada di rute yang sama saat insiden MH17 terjadi, sebagaimana banyak penerbangan lain di hari-hari dan pekan-pekan sebelumnya," tulis maskapai milik Malaysia tersebut.

Lebih lanjut pernyataan pers merinci bahwa pada April 2014, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyebut area di atas Semenanjung Krimea sebagai kawasan yang berisiko. Tapi MH17 tidak terbang ke kawasan tersebut dan tidak pernah meminta izin untuk lakukan hal yang demikian.

Malaysia Airlines kembali menegaskan bahwa rute terbang MH17 telah disetujui oleh ICAO lewat Eurocontrol.

Terkait dengan ketinggian terbang MH17, awalnya pilot meminta izin untuk terbang dengan ketinggian 35.000 kaki. Namun pesawat diinstruksikan untuk terbang pada ketinggian 33.000 kaki saja ketika berada di udara Ukraina.

Menimbang insiden fatal yang menimpa MH17, maskapai Malaysia Airlines kini tidak lagi terbang di teritori udara Ukraina, dan memilih ke selatan melintasi Turki.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014