...lebih fokus pada tekologi kelautan meliputi pascapanen laut, olahan hasil laut karena lautan kita sangat kaya.
Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyatakan Kota Pahlawan akan segera mempunyai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan, yang rencananya tahun ini mulai dibangun.

"Lokasi SMK Kelautan ada di Balas Klumprik. Itu lebih fokus pada tekologi kelautan meliputi pascapanen laut, olahan hasil laut karena lautan kita sangat kaya. Sayang sekali kalau diambil bangsa lain karena kita tidak bisa mengolahnya," ujar Wali Kota Surabaya saat menerima 100 taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62 di Balai Kota Surabaya, Minggu.

Wali kota mengatakan sebagai bangsa bahari, warga Kota Surabaya diharapkan agar lebih tertarik kepada laut. Sehingga, lanjut dia, kenginan mendirikan SMK Kelautan adalah sebuah keharusan.

Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sudah memberikan beasiswa kepada para siswa-siswi di Surabaya untuk masuk ke SMK Pelayaran untuk menjadi nahkoda, pengarah kapal, termasuk juga teknik perkapalan.

Diketahui ada 100 taruna dan taruni angkatan 62 yang akan menjalani pendidikan di AAL di Kota Surabaya. Kebanyakan mereka berasal dari Surabaya, Malang, Jakarta, dan juga dari luar Pulau Jawa seperti Papua dan Maluku.

Dari jumlah tersebut, 90 orang merupakan taruna dan 10 orang adalah taruni. Mereka didampingi Wakil Gubernur AAL, Laksamana Pertama TNI Dedy Yulianto saat bertemu dengan wali kota.

"Semoga kehadiran para taruna dan taruni ini mendorong anak-anak Surabaya lebih tertarik kepada laut. Bukan hanya diangkat menjadi AAL, tapi juga jadi pelaut. Sebab, banyak potensi dan kekayaan laut yang bisa dimaksimalkan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, wali kota mengatakan, Kota Surabaya relatif terbuka bagi semua etnis. Faktanya, ada banyak etnis yang bisa hidup rukun berdampingan dengan warga asli Surabaya.

Bahkan, kata dia, harmoni itu sudah terjalin sejak era Bung Tomo memimpin arek-arek Suroboyo dan juga orang-orang dari luar Surabaya untuk bertempur melawan sekutu pada November 1945.

"Jadi tidak usah canggung, di Surabaya ada banyak warga yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.

Kepada para taruna dan taruni AAL tersebut, wali kota juga berpesan agar mereka bisa menyelesaikan pendidikan hingga lulus. "Memang berat, mentalnya harus kuat. Apalagi nanti jarang melihat daratan. Karena itu saya pesan harus bisa sampai lulus," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut, Laksamana Pertama Dedy Yulianto mengatakan, AAL memiliki komitmen tinggi dalam mencetak generasi masa depan yang handal.

Harapannya, kata dia, setelah melalui proses penggemblegan dan lulus, taruna dan taruni tampil menjadi generasi yang memiliki leadership, komitmen dan interkonesivitas.

"Harapan kami, AAL mampu memberikan kontribusi, tidak hanya dalam skala Nasional tetapi juga skala global sehingga kita mampu sejajar dengan bangsa-bangsa maju," ujarnya.

Dedy mengatakan selama ini, AAL telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas AAL sehingga menjadi berkelas dunia, di antaranya melengkapi sarana dan prasarana di AAL seperti simulasi anjungan kapal, membuat smart class.

"Termasuk juga melengkapi sarana akomodasi taruna dan taruni," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014