Manila (ANTARA News) - Pemerintah Filipina memerintahkan sekitar 13.000 warganya yang berada di Libya untuk meninggalkan negara itu karena memburuknya situasi.

Departemen Luar Negeri, Minggu, memerintahkan evakuasi warga Filipina di Libya "sebagai respon atas situasi keamanan dan politik yang sangat tidak stabil".

Perintah tersebut termasuk larangan bagi warga Filipina untuk bepergian ke Libya.

Warga Filipina diminta menghubungi kedutaannya di Tripoli untuk mendapatkan instruksi mengenai evakuasi massal, demikian pernyataan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kerusuhan meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan kelompok militan yang terus bertempur di sekitar lapangan terbang Tripoli, yang telah ditutup akibat kekhawatiran terjadinya perang sipil.

Sekitar 10 juta warga Filipina tinggal dan bekerja di luar negeri, banyak di antaranya tinggal di Timur Tengah dan meninggalkan kampung halamannya untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.

Namun hal ini seringkali menempatkan mereka pada situasi rumit ketika terjadi bentrokan di negara-negara tersebut, demikian dilaporkan AFP.

Pada Sabtu, Departemen Luar Negeri memerintahkan 100 warga Filipina yang tinggal di Gaza untuk meninggalkan wilayah Palestina yang tengah dikepung saat Israel meningkatkan serangannya.
(S022)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014