Aljir (ANTARA News) - Aljazair dan Tunisia pada Ahad (20/7) kembali menyampaikan komitmen mereka guna mendorong kerja sama untuk mencegah aksi teror, dua hari setelah 14 prajurit Tunisia tewas di dekat perbatasan Aljazair, kata media lokal.

Menteri Negara Aljazair Urusan Maghreb dan Afrika Abdelkader Messahel dan Duta Besar Tunisia untuk Aljazair Abdelhamid El Ferchichi membahas kerja sama keamanan mereka pada Ahad, demikian laporan stasiun televisi resmi Aljazair.

Kedua pihak kembali menyampaikan komitmen mereka untuk memperkuat koordinasi mereka guna mencegah aksi teror dan mengukuhkan kestabilan di wilayah itu.

Pada Ahad pagi, harian lokal El Khabar melaporkan militer Tunisia dan Aljazair telah memutuskan untuk melancarkan operasi militer gabungan di perbatasan untuk menindas gerilyawan yang berafiliasi pada Al Qaida di Maghreb Islam, demikian laporan Xinhua.

Dengan mengutip keterangan satu sumber militer Aljazair, El Khabar melaporkan operasi tersebut dilancarkan setelah terbunuhnya 14 prajurit Tunisia di perbatasan barat dengan Aljazair.

Sebanyak 8.000 prajurit Aljazair dan 6.000 prajurit Tunisia ikut dalam operasi besar itu, yang meliputi diperkuatnya pengawasan dan pos pemeriksaan perbatasan.

(Uu.C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014