Kota Gaza, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Jumlah korban tewas di Gaza pada Senin meningkat menjadi 558 orang, menyusul hari paling berdarah yang dialami kantong Palestina sejak 2009 saat Israel melancarkan operasi militer penghukuman.

Seorang tentara Israel mengatakan tujuh tentara lainnya dari pihak Israel tewas dalam pertempuran di Gaza sehingga meningkatkan jumlah warga Israel yang kehilangan nyawa menjadi 27 orang, termasuk 25 tentara, lapor AFP.

Pengumuman itu muncul satu hari setelah 13 tentara Israel terbunuh dalam satu hari, yang merupakan hari paling banyak memakan korban tewas di pihak mereka sejak perang Lebanon 2006.

Juru bicara dinas penanganan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan serangan-serangan udara serta tembakan-tembakan artileri telah menewaskan 41 orang di seluruh kantong Palestina pada Senin.

Sebanyak 68 jenazah lainnya ditarik dari reruntuhan di wilayah-wilayah yang mengalami pertempuran sengit satu hari sebelumnya.

Tentara juga mengatakan pasukannya telah membunuh "lebih dari 10 militan" yang menyusup ke Israel selatan melalui dua terowongan, meletupkan pertempuran yang dilaporkan melukai beberapa tentara.

Para gerilyawan yang tewas di dalam Israel tidak termasuk dalam daftar orang tewas di Gaza yang dimiliki Qudra.

Korban tewas terbaru tersebut termasuk enam orang yang terbunuh dalam dua serangan artileri, tiga di antaranya kehilangan nyawa di kota selatan Rafat dan tiga lainnya di Deir al-Balah di Gaza pusat.

Qudra mengatakan, sepertiga dari 41 orang yang tewas pada Senin adalah anak-anak.

Tujuh bocah berada di antara sembilan orang yang tewas dalam serangan udara dini hari terhadap sebuah rumah di Rafah, dan empat anak lainnya kehilangan nyawa dalam serangan lainnya ke sebuah rumah di Kota Gaza yang menewaskan sembilan orang.

Sementara itu, tank-tank Israel menyerang sebuah rumah sakit di Deir al-Balah hingga menewaskan empat orang, termasuk dokter-dokter, kata Qudra, yang mengisyaratkan bahwa setidaknya 70 orang mengalami luka-luka.

Sebanyak 30 orang lainnya tewas dalam rangkaian serangan udara dan serangan tank di sepanjang Jalur Gaza.

Dari 68 jenazah yang ditemukan Senin, 13 di antaranya merupakan warga yang berasal dari Shejaiya sehingga meningkatkan jumlah korban tewas dalam serangan pada Minggu menjadi 74 orang.

Qudra mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan, anak-anak dan orang tua.

Dua puluh tiga jenazah lainnya ditarik dari sebuah rumah berlantai tiga milik keluarga Abu Jamaa di kota selatan Khan Yunis, yang terkena serangan pada Minggu hingga meningkatkan jumlah korban tewas dalam satu serangan saja menjadi 28 orang, kata Qudra.

Sejauh ini, data-data dari pihak Palestina menunjukkan sudah 558 warga Gaza yang kehilangan nyawa dan lebih dari 3.350 luka-luka sejak Israel memulai operasi untuk menghalau tembakan roket antarperbatsan pada 8 Juli.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014