Jakarta (ANTARA News) - Dosen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, Haryadi menilai sikap tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang ngotot ingin menggugat Komisi Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi atas penetapan akan menjadi bumerang politik.

"Protes dan rancangan gugatan Tim Prabowo-Hatta lebih banyak tak berdasar fakta, melainkan berdasar prasangka semata sehingga gugatan semacam ini hampir pasti akan mentah. Kecuali jika MK ikut bermain," kata Haryadi dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.

Dari sudut politik, kata Haryadi, menggugat dengan dasar tak jelas justru bisa menjadi bumerang politik karena citra simbolik Koalisi Merah Putih akan menjadi sangat buruk.

Hal itu, lanjut dia, jelas tak menguntungkan untuk investasi politik masa depan masing-masing partai anggota Koalisi Merah Putih.

"Last but not least, menggugat penetapan hasil pilpres dalam konstelasi seperti sekarang sama artinya dengan menghina antusiasme dan pilihan politik rakyat Indonesia," ujarnya.

Ia juga menilai rencana gugatan ke MK oleh kubu Prabowo-Hatta atas hasil pemilihan presiden sudah berada di luar nalar keilmuwan dan di luar akal sehat politik.

"Dari sudut rasional keilmuwan, dengan selisih sekitar 8 juta atau 6 persen suara, maka dengan prinsip sengketa hasil di MK, seandai pun dengan menutup mata MK memutuskan semua suara pemilih yang mencoblos tanpa surat keterangan model A5 diberikan kepada Prabowo-Hatta, tetap tak akan mampu melampaui selisih suara yang didapat pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla," papar Haryadi.

Sebelumnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memutuskan menarik diri dari Pilpres 2014 karena pertimbangan ditemukannya tindak pidana kecurangan pemilu yang melibatkan penyelenggara dan pihak asing dengan tujuan tertentu.

"Kami sebagai pengemban mandat suara rakyat, akan menggunakan hak konstitusional kami, yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum dan menarik dari proses yang sedang berlangsung," kata Prabowo dalam konferensi pers di Rumah Polonia, Selasa siang.

Prabowo menegaskan dirinya dan Hatta Rajasa tidak bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat, lantas dipermainkan dan diselewengkan.

"Kami siap menang dan siap kalah, dengan cara yang demokratis dan terhormat. Untuk itu kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memilih kami, untuk tetap tenang," kata Prabowo.






Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014