Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Kapal feri roll on roll off (ro-ro) Titian Murni yang berlayar di Selat Sunda kesulitan sandar di Dermaga II Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Lampung Selatan karena kecepatan angin mencapai 20 knot.

"Hingga saat ini setidaknya tiga kapal feri yang mengalami kesulitan sandar, yaitu Nusa Bahagia di Dermaga I serta Nusa Mulya di Dermaga III," kata Manajer Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto di Bakauheni, Selasa malam.

Menurut dia, kesulitan sandar kapal itu karena angin kencang dari darat. "Angin darat sangat mempengaruhi armada penyeberangan untuk sandar, mengingat pada saat kapal feri itu berusaha merapat akan terdorong menjauh," ujar dia.

KMP Titian Murni, menurut dia setidaknya membutuhkan waktu satu jam untuk dapat merapat kembali ke Dermaga II, karena kecepatan angin yang tinggi tersebut.

Sedangkan KMP Nusa Mulya, kata dia, harus dibantu dengan tug boat (kapal penarik) agar dapat merapat ke Dermaga III.

"Akibat kesulitan sandar kapal feri tersebut, fasilitas vendor atau penahan kapal sandar rusak dan jatuh ke laut akibat tersenggol kapal Titian Murni yang gagal sandar itu," katanya.

Namun, ia menjelaskan, vendor tersebut tidak mempengaruhi kapal lainnya untuk sandar maupun keluar.

"Kalau posisi vendor melintang barulah mengakibatkan kesulitan bagi kapal lainnya," ujarnya pula. (AS*B104/M008)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014