malam tumbilotohe merupakan momentum penting yang akan terus mengingatkan umat Islam di daerah ini, agar terus menyalakan semangat kebersamaan membangun daerah.
Gorontalo (ANTARA News) - Festival Tumbilotohe yang menjadi tradisi umat Islam di Gorontalo jelang Idul Fitri secara resmi dimulai pada H-3 Lebaran 2014 atau Kamis.

Festival Tumbilotohe atau memasang lampu berbahan bakar minyak di malam hari secara resmi dibuka oleh Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Indra Yasin. Festival dimulai dengan pembacaan doa serta penyalaan lampu minyak di rumah dinas Bupati Gorut, di Kompleks block plan Molingkapato. 

"Ini bukan sekedar perayaan maupun festival tahunan, namun malam tumbilotohe merupakan momentum penting yang akan terus mengingatkan umat Islam di daerah ini, agar terus menyalakan semangat kebersamaan membangun daerah atau momongu lipu," ungkap Indra Yasin.

Sehingga, tambah Indra, bulan Ramadhan yang akan segera dilewati, bisa membekas dan menjadi modal dalam menjalankan kehidupan selanjutnya hingga tiba Ramadhan tahun mendatang.

Meski tidak diperlombakan, namun Festival Tumbilotohe ini mampu menyedot antusiasme masyarakat di setiap desa yang mengkreasikan pemasangan lampu minyak di halaman rumah, lapangan terbuka maupun pinggir-pinggir jalan.

"Saya bangga, tradisi ini mampu dipertahankan sehingga keinginan menjadikan Festival Tumbilotohe sebagai wisata religi ternyata mampu dipertahankan sejak dicanangkan pada tahun 2011 lalu," ujar bupati.

Festival Tumbilotohe tingkat kabupaten yang dipusatkan di halaman kantor bupati dan diikuti seluruh kantor-kantor instansi pemerintah daerah, vertikal maupun swasta, sengaja hanya menggunakan lampu listrik sebagai upaya untuk menghemat bahan bakar minyak tanah.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gorut, Ismail Patamani, mengatakan tahun ini pemerintah daerah tidak menyalakan lampu minyak dalam jumlah ribuan seperti yang dilakukan tahun sebelumnya.

"Tahun ini, kita hanya mendapat jatah dari pemerintah provinsi sebanyak lima kilo liter minyak tanah, sehingga pemerintah daerah memilih untuk menyalurkan jumlah yang sangat terbatas," ujar Ismail.

(KR-SSK)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014