Pihak Malaysia menyiapkan dua kamar untuk para pimpinan kontingen. Kami sebetulnya berharap hanya mengeluarkan anggaran transportasi sehingga pembiayaan lebih ringan,"
Makassar (ANTARA News) - Tuan rumah Malaysia tidak menanggung biaya akomodasi dan konsumsi para atlet yang akan berlaga di BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina-East Asean Growth Area) VIII di Labuan Malaysia, 6-10 Desember 2014.

Sekretaris Umum BIMP-EAGA Sulsel Nukhrawi Nawir, di Makassar, Kamis, mengatakan pihak penyelenggara hanya menyiapkan akomodasi dan konsumsi bagi ketua kontingen. Adapun untuk atlet dan pelatih menjadi kewajiban setiap kontingen.

"Pihak Malaysia menyiapkan dua kamar untuk para pimpinan kontingen. Kami sebetulnya berharap hanya mengeluarkan anggaran transportasi sehingga pembiayaan lebih ringan," katanya.

Jika mendapat tanggungan, pihaknya tentu memiliki peluang untuk mengirimkan lebih banyak atlet ke kejuaraan dua tahunan tersebut. Namun dengan kondisi ini membuat pihaknya kembali melakukan hitung-hitungan yang lebih matang.

Selain persoalan akomodasi dan konsumsi, rapat bersama seluruh peserta yang dilaksanakan di Malaysia juga membahas masalah petunjuk teknis pelaksanaan BIMP-EAGA 2014.

"Tidak ada yang baru soal petunjuk teknis pelaksanaan. Kami akan segera menggelar pertemuan dengan pengurus Sulsel untuk membahas komposisi dan cabang olahraga yang akan kami ikuti pada pelaksanaan kali ini," ujarnya.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel itu menjelaskan, meskipun belum menetapkan jumlah atlet yang akan memperkuat Sulsel pada ajang dua tahunan tersebut, pihaknya sudah berencana mengikuti tujuh cabang dari 10 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Tujuh cabang yang akan diikuti itu yakni pencak silat, atletik, sepak takraw, futsal, voli pasir, panahan, serta bulu tangkis. Sementara tiga cabang yang tidak diikuti masing-masing sepak bola, bola basket dan boling.

Khusus cabang olahraga yang tidak akan diikuti, kata dia, berdasarkan sejumlah pertimbangan diantaranya kesiapan atlet dan persoalan kebutuhan anggaran yang cukup besar. Kontingen Sulsel tidak memiliki atlet boling, sedangan basket dan sepak bola memang ada namun terkendala anggaran yang besar.

"Kami juga masih menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Untuk anggaran menuju BIMP-EAGA, memang sudah ada namun saya juga belum mengetahui jumlah pastinya," jelasnya.

Pada pelaksanaan BIMP-EAGA di Filipina, 8-11 Desember 2012, kontingen Sulawesi Selatan berhasil menempati peringkat ketiga dengan perolehan 10 medali emas, empat perak dan tiga perunggu.

Kontingen Sulsel harus mengakui keunggulan provinsi Sabah dan Sarawak Malaysia yang sukses sebagai juara dan runner-up BIMP-EAGA 2012.
(KR-AKR/D011)

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014