Dengan mengambil pendekatan `soft power`, Pemerintah melaksanakan program bantuan komprehensif untuk mendukung, melindungi dan memberdayakan komunitas-komunitas tempatan dengan fokus pada kawasan-kawasan yang paling rentan di Nigeria,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Nigeria mengambil sikap persuasif dan kemampuan meyakinkan pihak lain (soft power) dalam perang melawan kelompok teroris Boko Haram yang meresahkan negara di Afrika Barat itu karena kekuatan senjata saja tidak cukup untuk membasmi pemberontakan.

"Dengan mengambil pendekatan soft power, Pemerintah melaksanakan program bantuan komprehensif untuk mendukung, melindungi dan memberdayakan komunitas-komunitas tempatan dengan fokus pada kawasan-kawasan yang paling rentan di Nigeria," kata Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Muhammad L. Sulaiman di Jakarta, Jumat.

Sulaiman berbicara tentang sikap yang diambil pemerintah Nigeria atas penculikan lebih 200 siswi sekolah Chibok, negara bagian Borno, dan langkah-langkah yang diambil menghadapi kekejaman Boko Haram perang melawan terorisme, menjelang buka puasa dengan sejumlah warga Nigeria, wartawan dan staf kedutaan besar Nigeria.

Para siswi sekolah lanjutan itu telah diculik oleh anggota Boko Haram selama 100 hari pada Selasa, 22 Juli 2014.

Presiden Republik Federal Nigeria Dr Goodluck Ebele Jonathan, GCFR telah meneyatakan berkali-kali bahwa pemerintah Nigeria bertekad menyelamatkan para siswi tersebut.

"Karena itu Pemerintah tidak akan berhenti dan terus menggunakan segala kemampuan hingga para siswi itu kembali ke rumah mereka masing-masing dan para penculik dibawa ke pengadilan," kata Dubes Selaiman.

Nigeria melakukan berbagai prakarsa pengamanan di sekolah-sekolah dengan para pemangku kepentingan di kawasan yang rentan agar penculikan para siswa tak terulang kembali.

Pemerintah juga terus mengembangkan program-programnya yang bertujuan memperbaiki akses kepada pendidikan bagi anak-anak yang kemampuan ekonomi orangtuanya terbatas.

Para pemuda juga menjadi sasaran dari program pemerintah. Sudah 11.500 pemuda direkrut untuk berperan serta dalam proyek-proyek pekerjaan umum. The YouthWin program mendukung ratusan pebisnis pemuda dengan pemberian hibah sehingga mereka bisa memulai usaha atau memperluas usahanya yang telah dirintis.

Pemerintah juga meluncurkan satu Komite Kepresidenan mengenai Dana Dukungan Korban, suatu kemitraan publik-swasta dengan dana senilai 30 juta dolar AS untuk memobilisasi berbagai sumber daya dan mengatur dukungan yang cocok bagi para korban pemberontakan dan aktivitas Boko Haram di seluruh negeri.

Untuk menyelesaikan masalah Boko Haram, kata Dubes Sulaiman, pemerintah Nigeria menggunakan segala daya yang dimilikinya baik kekuatan militer, intelijen, kepolisian, ekonomi maupun politik.

Menurut dia, Nigeria memiliki kemauan, sumber daya dan strategi untuk meraih kemenangan melawan kelompok teroris tersebut.

Dalam perang melawan Boko Haram, pemerintah Nigeria bekerja sama dan memberdayakan penduduk lokal di seluruh negeri. Dari jalinan kerja sama itu, satu ancaman kelompok tersebut terhadap sistem transportasi terungkap; warga diingatkan supaya waspada dan jatuhnya korban dapat dihindari.

Polisi yang menindaklanjuti informasi yang mereka terima berhasil mengungkap dan mencegah serangan bom dekat satu sekolah di kota Gombe, di bagian timur laut Nigeria.


Capaian lawan Boko Haram

Dengan kemampuan yang dimiliki dan peralatan baru yang diperoleh, tentara Nigeria yang mengerahkan kekuatannya termasuk pasukan darat berhasil memperoleh kemajuan.

Sejumlah panglima Boko Haram termasuk perempuan-perempuan yang digunakan sebagai mata-mata dan petugas bagian keuangan, ditangkap berkat informasi intelijen.

Pada pertengahan Juli pasukan pemerintah moncokok tiga tokoh Boko Haram yakni Aminu Sadiq Ogwuche, salah seorang dalang pemboman stasiun bus Abuja pada 14 April 2014. Dalam peristiwa itu sekitar 100 warga sipil meninggal. Tokoh lain ialah kepala intelijen Boko Haram yang tak disebutkan namanya dan sekarang membantu investigasi. Satu tokoh lagi bernama Mohammed Zakari, pemimpin kelompok itu yang dikenal dengan sebutan "Kepala Penjagal" yang ditangkap di hutan ketika tentara melancarkan operasi.

Sulaiman mengatakan informasi tersebut diberikan supaya pembaca mengetahui sikap pemerintah Nigeria melawan Boko Haram dan langkah-langkah yang diambilnya.

"Pemerintah kami memberi apresiasi atas pemahaman rakyat Indonesia secara umum dan wartawan khususnya dalam usaha menyelamatkan para siswa yang diculik dan menghdapai kejahatan Boko Haram," kata dia.

Dubes Sulaiman mengatakan pemerintah Nigeria ingin menciptakan suasana yang aman dan damai di dalam negeri dan memberikan kenyamanan bagi pengusaha asing untuk berusaha dan menanam modal.
(M016/Z002)

Oleh Mohammad Anthoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014