... malah sepi, takut juga jadinya... "
Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA News) - Memasuki dua hari menjelang (H-2) Idul Fitri 1435 Hijriah, arus penumpang mudik yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan, Sabtu (26/7) hingga Minggu dini hari, berangsur berkurang.

Namun sebaliknya, arus pemudik dari Pelabuhan Merak Banten yang turun dari kapal feri di Bakauheni masih terus mengalir dan terlihat padat hingga Minggu dini hari.

Bus reguler yang mengangkut penumpang mudik dari Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung pada Sabtu malam umumnya tidak terisi penuh penumpang, bahkan sejak sore dan menjelang malam hingga tengah malam banyak bus hanya terisi beberapa orang penumpang menuju Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.

Namun menurut para awak bus itu, mereka tetap melanjutkan perjalanan untuk menyambut penumpang yang turun dari kapal di Bakauheni yang dilaporkan masih padat.

"Dari Terminal Rajabasa sepi penumpang, tapi di Bakauheni masih padat," ujar Amir, salah satu awak bus reguler Rajabasa-Bakauheni PP itu pula.

Beberapa penumpang yang masuk ke Bakauheni dari Terminal Rajabasa, di antaranya Indah, mengaku hendak mudik dan berlebaran di Jakarta.

Dia sengaja melakukan perjalanan malam hari menjelang Lebaran ini, untuk menghindari kepadatan dan bersesakan selama perjalanan. "Ternyata malah sepi, takut juga jadinya," ujar dia lagi.

Memasuki H-2 Lebaran, arus penumpang dari Bakauheni ke Merak mengalami penurunan menjadi sebanyak 19.600 orang, yaitu penumpang pejalan kaki 2.078 orang dan penumpang berkendaraan 17.522 orang.

Sedangkan kendaraan yang diangkut berupa roda dua sebanyak 882 unit, dan roda empat 2.325 unit, bus 163 unit, dan truk 178 unit (total 3.548 unit kendaraan).

Sebelumnya, pada H-3 Lebaran, penumpang yang menuju Merak Banten mencapai 41.587 orang, dan kendaraan yang diangkut sebanyak 6.891 unit.

Diperkirakan hingga Minggu pagi, arus penumpang dari Bakauheni ke Merak masih tetap akan sepi, namun sebaliknya masih padat penumpang turun dari Merak di Bakauheni.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014