mendukung upaya pemberantasan premanisme, percaloan, dan praktik-praktik lain yang merugikan pengunjung dan/ atau penumpang pesawat...
Jakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) II mendukung pemberantasan premanisme di bandar udara (bandara), sebagaimana telah terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"PT Angkasa Pura II mendukung upaya pemberantasan premanisme, percaloan, dan praktik-praktik lain yang merugikan pengunjung dan/ atau penumpang pesawat di bandara-bandara di bawah pengelolaan perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan AP II, Daryanto, di Jakarta, Sabtu.

Sebagaimana diberitakan, pada Sabtu dini hari, KPK bekerja sama dengan Kepolisian RI, Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dan AP II melakukan inspeksi mendadak di Terminal Kedatangan 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Daryanto memaparkan, sidak tersebut adalah salah satu bentuk atau wujud dari komitmen bersama untuk memberantas praktik-praktik yang merugikan pengunjung dan/atau penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ia mengungkapkan, dalam sidak telah ditemukenali berbagai aksi premanisme dan percaloan serta praktik lain yang merugikan Tenaga Kerja Indonesia.

"Oknum yang melakukan kegiatan-kegiatan negatif itu kemudian diinterogasi di ruang rapat PT Angkasa Pura II di Terminal 2 Bandara
Internasional Soekarno-Hatta," ujarnya.

AP II menilai hasil sidak tersebut harus dijadikan momentum untuk membuka mata seluruh pihak yang terlibat dalam pengurusan proses administrasi penumpang, khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Menurut dia, pengurusan proses administrasi TKI saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sepenuhnya berada di bawah wewenang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Melalui kesempatan ini, AP II juga menginformasikan bahwa di Soekarno-Hatta hanya terdapat 3 terminal penumpang, yaitu Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3.

"Hal Ini sekaligus meluruskan bahwa tidak ada Terminal 4, di mana sebetulnya yang dimaksud Terminal 4 itu adalah suatu bangunan milik PT Angkasa Pura II yang dipinjam pakai oleh BNP2TKI untuk melakukan berbagai proses atau prosedur administrasi terkait kedatangan Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Daryanto.

Sekper AP II menyatakan, pihaknya sangat mengapreasiasi sidak yang dilakukan karena jelas merupakan bentuk dukungan dari instansi-instansi lain terhadap perusahaan dalam upayanya mentransformasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi berkelas dunia pada 2016.

(M040)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014