Tidak ada yang mengungsi, tapi kami sudah siap selimut, pelampung
Jakarta (ANTARA News) - Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur berharap banjir yang melanda permukiman mereka sejak Sabtu (26/7) segera surut, dan menjadi musibah terakhir bagi mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Harusnya masak ketupat, ini malah mengurus lumpur," kata Nur Hayati, warga RT 006/03 Kampung Pulo, Kecamatan Jatinegara, sambil membuang air yang menggenangi teras rumahnya, Minggu.

Tahun lalu, ia juga terkena banjir satu hari sebelum Lebaran. Ketupat dan kue untuk Lebaran yang telah dipersiapkan habis tersapu air. Tahun ini, ia mengantisipasinya dengan meletakkan persiapan Lebaran di lantai dua rumahnya.

Bersama suaminya Furqon, Nur membersihkan rumahnya yang semalam tergenang hingga tiga meter. Hari ini, banjir surut menjadi satu meter.

Ia menunda memasak untuk keperluan Lebaran karena kondisi rumahnya masih berantakan.

Samlawi, ketua RT 005/06 mengatakan banjir mulai datang sekitar pukul 20.00 WIB Sabtu (26/7) malam, dan terus naik hingga Minggu dini hari. Menurut dia, banjir yang melanda tepat sehari sebelum Lebaran ini sangat mengganggu aktivitas warga untuk mempersiapkan Lebaran.

"Harapannya kali dikeruk, diperlebar. Dulu tiga tahun sekali baru banjir. Sekarang hampir tiap minggu," ungkapnya.

Atun, warga RT 004/03 juga harus menunda persiapan Lebaran karena banjir sekitar satu meter masih menggenangi rumahnya. Ia sudah membeli bahan-bahan untuk masakan Lebaran tapi belum bisa mengolahnya.

"Jakarta jangan banjir lagi. Kasihan anak-anak biasanya bermain, sekarang nggak bisa," ujarnya, lirih.

Koordinator pengungsi dan logistik Kelurahan Kampung Melayu Edi Pattinama mengatakan hampir 1.000 warga Kampung Pulo yang terdampak banjir. Ia mengatakan tidak ada yang mengungsi hari ini karena banjir nisbi cepat surut.

"Tidak ada yang mengungsi, tapi kami sudah siap selimut, pelampung," ucapnya.

Ia memperkirakan sore nanti banjir surut asal tidak hujan. Sementara itu, dari pantauan Antara, ruas Jalan Jatinegara Barat sebelah kiri, mulai dari Sekolah Dasar Santa Maria Fatima hingga pintu keluar Pasar Jatinegara ditutup untuk parkir kendaraan warga yang terkena banjir.

Pewarta: Natisha Andarningtyas/Teguh Handoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014