... saudara kita di Palestina tidak bisa beribadah secara aman dan nyaman seperti kita di Indonesia... "
Bengkulu (ANTARA News) - Khatib salat Idul Fitri 1435 Hijriah di Masjid Al Mukhlisin, Kota Bengkulu, Senin mengajak umat Islam untuk mendoakan warga Palestina agar tetap tabah beribadah.

"Mari kita ingat, saudara kita di Palestina tidak bisa beribadah secara aman dan nyaman seperti kita di Indonesia. Di tengah Ramadhan mereka mendapat gempuran-gempuran," kata Drs Nazar, khatib shalat Idul Fitri 1435 Hijriah.

Karena itu, lanjut dia, mari kita mendoakan agar mereka terus mendapat hidayah dari Allah SWT untuk tetap mempertahankan keimanannya.

Pada khotbah yang disampaikan, khatib yang juga pengajar di Universitas Muhammadiyah Bengkulu itu menjelaskan ada beberapa hal yang perlu disikapi sebagai pegangan hidup yang dipetik dari Ramadhan.

Pertama, apa yang sudah dicapai selama puasa sebagai umat untuk diinstrospeksi. Karena, banyak yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus tanpa ridho Allah.

"Kalau tujuan berpuasa tidak tercapai, maka puasa itu hanya tradisi tahunan. Sebab, tujuan puasa adalah menjadi orang lebih bertakwa dan mewujudkan silaturahim," kata dia.

Silaturahim di sini, lanjut khatib, dapat dimaknai dari tingginya intensitas ke masjid. Sehingga, kelanjutan silaturahim tersebut semangat untuk memakmurkan masjid usai Ramadhan.

Kedua, tujuan hidup adalah beribadah. Jika sudah tercipta dalam diri untuk beribadah, maka dapat tercermin dalam hidupnya sehari-hari yang merupakan perolehan dari hidayah selama Ramadhan.

Sementara yang ketiga, Nazar mengatakan untuk mewujudkan solidaritas sosial. Sebab, dari puasa hingga menjelang Idul Fitri banyak kegiatan sosial diajarkan yakni dengan berinfak, sedekah dan zakat.

"Jika semua itu terus terpupuk dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari, maka solidaritas antara yang kaya dan miskin tetap terjaga. Yang kaya membantu yang miskin," ujar dia.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014