PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB Senin menyerukan gencatan senjata kemanusian segera di Gaza dalam satu sidang darurat Ahad tengah malam saat pertempuran antara pasukan Israel dan para pejuang Hamas memasuki minggu ketiga.

Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara itu mengeluarkan satu pernyataan menyerukan gencatan senjata untuk memungkinkan pengiriman bantuan dalam perayaan Idul Fitri, sementara jumlah korban tewas mnjadi lebih dari 1.030 warga Palestina.

Dewan itu menyataan "dukungan kuat" bagi satu gencatan senjata kemanusiaan segera dan tanpa syarat," yang mengizinkan pengiriman segera bantuan, dan mendesak semua pihak "menyetuji dan melakanakan sepenuhnya" gencatan senjata itu.

Resolusi itu diajukan oleh Jordania dengan dekungan negara-negara Arab.

Wakil Paledtina untuk PBB, Riyad Mansour menyatatakan kecewa, dengan mengatakan tindakan itu tidak mencukupi dari satu resolusi resmi yang menuntut Israel menarik pasukannya dari Jalur Gaza.

"Mereka seharusnya menerapkan satu resolusi yang telah lama untu mengutuk agresi ini dan menyerukan agresi ini segera dihentikan," kata Mansour setelah sidang itu.

"Kami kecewa dengan tindakan itu," katanya dan menambahkan bahwa rakyat Palestina terus mendesak Dewan Keamanan PBB berusaha bagi satu resolusi resmi yang mengikat.

Wakil utusan Jordania Mahmoud Daifllah Mahmoud Hmoud mengatakan ia akan terus mendesak bagi satu sikap lebih kuat Dewan Keamanan melalui satu resolusi resmi.

"Pembunuhan itu telah mencapai tingkat yang tidak ada bandingannya," katanya setelah sidang itu.

Dalam pernyatannya, Dewan Keamanan menyatakan "sangat prihatin atas semakim memburuknya situasi sebagai akibat krisis yang terjadi di Gaza dan kehilangan nyawa para warga sipil dan korban-korban."

Dewan itu mengatakan "fasilitas-fasilitas sipil dan kemanusiaan, termasuk milik PBB harus dihormati dan dilindungi" setelah hancur akibat serangan Israel terhadap satu sekolah yang dikelola PBB di Gaza pekan ini yang menewaskan 15 orang.

Dewan menyerukan Israel dan Hamas berusaha mencapai satu gencatan senjata berdasarkan prakarsa Mesir, dan memuji usaha-usaha Menteri Luar Negeri AS John Kerry yng dilakukan setelah Israel dan Hamas mengabaikan imbauan-imbauan satu gencatan senjata, dengan Israel menggempur Gaza dengan artileri Ahad setelah serangan roket dari Hamas.

Kedua pihak mentaati gencatan senjata 12 jam Sabtu, yang mengizinkan para dokter Gaza mengangkat mayat-mayat dari reruntuhan.

Duta besar Israel Ron Rosor menyatakan bahwa sikap yang diputuskan Dewan Keamanan itu berat sebelah.

"Aneh resolusi itu tidak menyebutkan Hamas. Resolusi itu tidak menyebut penembakan roket-roket. Iu sesuatu yang kurang dalam pernyataan ini, katanya.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberaa pekan badan penting dunia itu menyelenggarakan sidang Ahad malam untuk menyerukan satu gencatan senjata di Gaza, tempat pertempuran yang menewaskan lebih dari 1.030 warga Palestina serta 43 tentara Israel.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang berbicara dengan Perdana Menteri Israel Banjamin Netanyahu Ahad dan "menegaskan" kepadanya secara langsung bahwa diperlukan satu gencatan senjata kemanusiaan, kata Gedung Putih.

Sekjen PBB Ban Ki-moon pulang akhir pekan dari satu kunjungan ke kawasan itu untuk mendesak satu gencatan senjaat dan terus mendesak bagi penghentian pertempuran.

Aksi kekerasan itu, kata Ban Ahad telah "membunuh sangat banyak orang, mengorbankan banyak nyawa dan menyebabkan kehancusan yang sangat besar."

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014