Tripoli (ANTARA News) - Kebakaran besar berkobar di satu depot minyak di Ibu Kota Libya, Tripoli, membuat sebagian kota tersebut membara pada Senin (28/7), setelah tempat itu menghadapi serangan roket gerilyawan.

Api, yang berkobar pada Minggu, setelah pemboman gencar dilancarkan oleh anggota milisi yang bertikai, menyulut  depot minyak Bregal dan dua tangki bahan bakar.

Menurut Kementerian Dalam negeri, tangki bahan bakar pertama yang terbakar berisi sebanyak enam juta liter minyak.

Beberapa saksi mata mengatakan asap hitam tebal dapat terlihat dalam jarak beberapa mil, dan beberapa petempur Islam serta milisi pro-sekuler masih terlibat bentrokan di dekat bandar udara internasional meskipun terjadi kebakaran.

Pemerintah Libya telah memerintahkan semua warga dalam radius tiga kilometer dari depot minyak tersebut agar segera mengungsi, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi.

Pemerintah Libya menyeru anggota militer agar segera mewujudkan gencatan senjata guna menghindari "bencana kemanusiaan dan lingkungan hidup".

Petugas pemadam telah berjuang memadamkan api, tapi baku-tembak yang terus terjadi antara anggota milisi dan kebakaran yang tersebar luas memaksa mereka meninggalkan daerah.

Pertempuran belum lama ini antara petempur Islam dan anggota milisi pro-sekuler di sekitar Bandar Udara Internasional Tripoli telah menewaskan sedikitnya 97 orang dan melukai lebih dari 404 orang lagi, serta melumpuhkan sebagian besar lalu lintas udara di negeri tersebut.

Walaupun babak perundingan telah diselenggarakan dan gencatan senjata dicapai awal Juli, kelompok yang bertikai masih terlibat pertempuran di kota itu.
003) 29-07-2014 07:29:06

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014