Yaounde (ANTARA News) - Presiden Paul Biya Selasa memberhentikan dua perwira senior militer di Kamerun utara jauh menyusul serangan Boko Haram di mana setidaknya tujuh orang tewas dan istri seorang pejabat senior diculik.

Para gerilyawan dari kelompok Nigeria Islam itu memculik istri wakil perdana menteri Kamerun dan menewaskan sedikitnya tiga orang, Minggu, dalam serangan di kota utara Kolofata yang melibatkan lebih dari 200 penyerang, lapor Reuters.

Sedikitnya empat tentara tewas dalam dua serangan terpisah akhir pekan lalu.

Menurut surat keputusan tersebut, yang diumumkan melalui radio pemerintah, Kolonel Youssa Gedeon, komandan Legiun Polisi Militer di utara, dan Letnan Kolonel Justin Ngonga, komandan ke-34 batalyon  infantri bermotor di kawasan yang sama, sama-sama diberhentikan.

Kedua petugas berada di garis depan Kamerun untuk menanggapi meningkatnya jumlah serangan Boko Haram di wilayah tersebut.

Nigeria mengatakan para gerilyawan menggunakan Kamerun sebagai pangkalan belakang.

Kamerun telah memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di perbatasannnya yang panjang, hutan perbatasan dengan Nigeria, dan menyebarkan lebih dari 1.000 tentara, tetapi gagal untuk menghentikan serangan Boko Haram.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014