Saat itu Nikko sedang duduk bersama ketiga kakaknya, tiba-tiba datang dua orang tidak dikenal menggunakan motor. Salah satu dari mereka turun dan langsung mengayunkan celurit ke perut Nikko."
Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Bentrokan antarwarga dua kampung di Lampung Selatan, Kecamatan Tanjungbintang, Desa Way Galih meletus sebagai buntut penganiayaan warga hingga luka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Desa Way Galih, Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis, bentrokan warga terjadi antar Dusun V Nagaria dan Dusun II A.

Bentrokan berawal dari penganiyayaan terhadap Nikko (15) warga Dusun V Nagaria yang diduga dilakukan oleh Rangga (19) warga Dusun II A hingga akhirnya berbuntut panjang dan menyebabkan bentrok antarwarga  kedua dusun tersebut.

Bentrokan terjadi pada Rabu (30/7) sekitar pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB. Warga kedua dusun pun saling serang menggunakan ketapel, golok dan tombak.

Bagio (42) paman korban mengatakan kejadian berawal dari penganiyayaan terhadap Nikko yang saat itu sedang bermain pada pukul 17.30 WIB.

"Saat itu Nikko sedang duduk bersama ketiga kakaknya, tiba-tiba datang dua orang tidak dikenal menggunakan motor. Salah satu dari mereka turun dan langsung mengayunkan celurit ke perut Nikko," katanya.

Dia mengatakan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Imanuel dan harus mengalami 15 jahitan, sebab ususnya terburai. Mendengar berita tersebut seusai sholat maghrib warga bekumpul untuk mencari pelaku.

Menurutnya, berdasarkan informasi dan ciri-cinya pelaku adalah Rangga, yang tidak lain keponakan dari Nanang Ermanto seorang anggota DPRD Lampung Selatan dari partai PDIP.

Pada saat puluhan warga dari Dusun V Nagaria merangsek masuk ke Dusun II A, Nanang mencoba menarik massa dan berjanji selama 24 jam akan menyerahkan Rangga ke aparat keamanan.

"Apabila tidak tertangkap Pak Nanang mempersilahkan warga kalau ingin menyerang Dusun II A Prapatan," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Lampung Selatan AKBP Bayu Aji mengatakan pihaknya saat ini telah melakukan penjagaan dibantu 300 personil TNI. Saat ini situasi telah kondusif, aparat siaga.

"Kejadian berawal dari penganiyayaan terhadap salah satu warga di Dusun V Nagaria dan belum meluas," katannya.

Ia menegaskan pelaku penganiayaan sedang dalam pengejaran oleh anggota kepolisian. (RBP)

Pewarta: Roy Baskara Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014