"Gempuran Israel di Gaza berubah menjadi serangkaian pembantaian mengerikan terhadap warga, dengan kekejian yang mengejutkan seluruh dunia," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataan, yang disiarkan Kantor Berita Qatar (QNA) pada Rabu.
Ia menambahkan lembaga masyarakat internasional yang tuli terhadap jeritan penderitaan anak-anak Gaza adalah noda memalukan di dahi lembaga-lembaga itu, terutama Dewan Keamanan PBB.
Kementerian meminta dihentikannya agresi, pembukaan perlintasan dan pencabutan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Gaza, demikian laporan KUNA.
Sebaliknya, Kabinet keamanan Israel, Rabu mengarahkan tentaranya untuk melanjutkan perang di Gaza sementara kelompok perlawanan Palestina melancarkan serangan roket lebih lanjut ke Israel.
Pada akhir pertemuan empat jam yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kabinet memerintahkan tentara untuk melanjutkan operasi militer di Gaza sampai semua galian terowongan dekat perbatasan dengan Israel hancur, kata seorang pejabat kepada Radio Israel.
Kabinet menyatakan bahwa operasi telah menghasilkan "prestasi gemilang di darat" dan memukul "aparat-aparat strategis" yang telah Hamas investasikan selama bertahun-tahun.
Pejabat itu mengatakan tentara Israel telah mencapai "prestasi yang signifikan" dalam menurunkan infrastruktur Hamas dan kelompok-kelompok lainnya di Gaza, dan akan "terus memperluas" operasi-operasi tersebut.
(Uu.H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014