Lebak (ANTARA News) - Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten pada arus balik H+3 Kamis dipadati penumpang yang hendak menuju Serpong, Kebayoran, Tanahabang, Angke, Jakarta Kota, dan Merak.

Mereka saling berdesakan saat naik ke atas gerbong KA Ekonomi pukul 05.30 WIB, kemudian KA Rangkasjaya pukul 06.00 WIB, KA Pattas pukul 08.00 WIB, dan KA Ekonomi pukul 09.00 WIB.

Mereka merupakan para pemudik yang hendak kembali ke Serpong-Kebayoran-Tanahabang-Angke-Jakarta Kota.

Sebagian besar pemudik bekerja di sektor informal, seperti penata rumah tangga, buruh pelabuhan dan bangunan, pedagang serta pengemudi angkutan.

"Kami kembali ke Jakarta lebih awal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman," kata Heti, seorang pemudik warga Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Ia mengaku sudah empat tahun bekerja sebagai penata rumah tangga di Jakarta Pusat dan setiap Lebaran mudik untuk berkumpul bersama keluarga.

Meskipun penumpang saling berdesakan, tetapi ia merasa senang bisa mudik ke kampung halaman."Kami setiap pulang Lebaran menggunakan angkutan KA Ekonomi karena tiketnya murah hanya Rp2.000/orang juga tidak terjebak kemacetan," katanya.

Begitu pula Suhaeri, warga Gunungkencana, Kabupaten Lebak mengaku dirinya kembali ke Jakarta lebih awal karena perusahaan tempat bekerja sebagai petugas satuan pengaman (Satpam) hanya memberi waktu libur Lebaran lima hari.

"Kami berharap perjalanan angkutan KA lancar dan selamat sampai tujuan," katanya.

Kepala Stasiun Rangkasbitung Urip mengatakan saat ini arus balik menuju Jakarta terjadi peningkatan karena penumpang sejak pagi terus berdatangan.

Diperkirakan penumpang pada H+3 sekitar 9.000 orang, naik dibanding H+2 sebanyak 7.000 orang. Namun, puncak arus balik diperkirakan H+5 dan H+6 bisa mencapai 18.000 orang menuju Serpong-Tanahabang-Jakarta Kota dan Merak.

"Kami menyiapkan tujuh perjalanan dengan keberangkatan mulai pukul 04.15 WIB sampai 17.30 WIB. Kami juga menambah empat perjalanan KA yang berhenti di Stasiun Rangkasbitung," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014