New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB), tetapi mencatat kenaikan bulanan karena investor mengawasi laporan penggajian non pertanian AS yang akan dirilis Jumat.

Kurs spot indeks dolar, yang melacak nilai greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik lebih dari 2,0 persen pada Juli, kenaikan terbesar dalam lebih dari satu tahun. Kurs euro/dolar pada Kamis bertahan di tingkat terendah dalam sembilan bulan, lapor Xinhua.

Di sisi ekonomi, angka pendahuluan untuk klaim awal tunjangan pengangguran yang disesuaikan secara musiman adalah 302.000, meningkat 23.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya. Namun, rata-rata pergerakan empat minggu, ukuran lebih halus, turun menjadi 297.250, tingkat terendah sejak April 2006.

Sementara itu, data resmi pada Kamis menunjukkan bahwa inflasi kawasan euro turun menjadi 0,4 persen pada Juli, paling lambat sejak 2009, memicu kekhawatiran pasar bahwa Bank Sentral Eropa mungkin mengambil langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut.

Di sesi sebelumnya, dolar menguat setelah data resmi menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS secara tak terduga mencapai 4,0 persen pada kuartal kedua.

Data pertumbuhan tersebut memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga lebih awal. Setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari, Fed pada Rabu mengurangi program pembelian obligasinya lagi 10 miliar dolar AS, melanjutkan jalur untuk mengakhiri pembelian pada Oktober.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,3390 dolar dari 1,3392 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6883 dolar dari 1,6916 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9293 dolar dari 0,9327 dolar.

Dolar dibeli 102,84 yen Jepang, lebih rendah dari 102,87 yen dari sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,9085 franc Swiss dari 0,9092 franc, dan datar di 1,0902 dolar Kanada.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014