Moskow (ANTARA News) - Rusia Sabtu menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di Nagorno-Karabakh, satu daerah kantong yang memisahkan diri dari Azerbaijan dengan penduduk mayoritas Armenia, dan mengatakan eskalasi apapun akan diterima.

Setidaknya 10 orang tewas dalam pertempuran pekan ini antara pasukan pemerintah Azerbaijan dan etnis Armenia yang mengendalikan Nagorno-Karabakh, kata pejabat dari kedua pihak, Jumat.

"Kita melihat peristiwa beberapa hari terakhir sebagai pelanggaran serius kesepakatan gencatan senjata dan niat untuk menyatakan mencapai regulasi (konflik) melalui cara-cara politik," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam satu pernyataan.

"Kami bersikap bahwa setiap eskalasi lebih lanjut tidak dapat diterima," katanya.

Pertempuran antara etnis Azerbaijan dan Armenia meletus pada tahun 1991 dan gencatan senjata diserukan pada tahun 1994. Tetapi Azerbaijan dan Armenia telah secara teratur saling menuduh melakukan kekerasan lebih lanjut di sekitar Nagorno-Karabakh dan di sepanjang perbatasan Azeri-Armenia, demikian Reuters.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014