Pohon Pasak Bumi di Karangan terancam punah dan musnah akibat pembukaan lahan untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit dan tambang batubara,"
Sangatta (ANTARA News) - Warga masyarakat Suku Dayak Basap di Desa Karangan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timiur, semakin khawatir pohon langka Pasak Bumi terancam punah akibat pembukaan lahan perusahaan.

Menurut Firmansyah, salah satu tokoh masyarakat Suku Basap di daerah itu, pembabatan hutan untuk kepentingan perusahaan mengancam keberadaan pohon Pasak Bumi dan tumbuhan hutan lainnya yang bermanfaat bagi manusia.

"Pohon Pasak Bumi di Karangan terancam punah dan musnah akibat pembukaan lahan untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit dan tambang batubara," kata Firmansyah, Minggu.

Pohon Pasak Bumi, kata Firmansyah merupakan salah satu jenis pohon yang paling berharga dan bermanfaat bagi masyarakat suku Basap, karena manfaatnya sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia.

Sejak puluhan tahun, masyarakat suku Basap hanya menggunakan obat tradisional dari kayu pasak bumi, namun kami prihatin dalam waktu beberapa tahun mendatang akan musnah dan punah.

Pohon jenis Pasak Bumi ini, kata dia, saat ini hanya bisa didapatkan di hutan dan tempat-tempat tertentu. Sedangkan di tempat atau lokasi yang dulunya banyak ditemui kini sudah habis digusur untuk kebun.

"Kami juga warga Suku Basap sulit untuk melakukan budidaya pasak bumi, sebab tidak semua tempat cocok ditanami. Ini pohon langka jadi sulit dibudidayakan," ujarnya.

Bahkan lanjut dia, sampai sekarang ini juga belum pernah melihat bentuk dan warna buah dan bunganya. Makanya agak sulit untuk di budidaya.
(KR-ADI/B008)

Pewarta: Adi Sagaria
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014