Beirut (ANTARA News) - Setidaknya 32 orang tewas dalam serangan udara rezim Suriah di dua kota yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus, Minggu, kata kelompok pemantau.

Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, mengatakan 17 orang tewas di Douma, sebelah timur laut ibu kota, dan 15 lainnya di Kfar Batna, di sebelah timur Damaskus, lapor AFP.

Seorang wanita dan seorang anak tewas di masing-masing kota-kota yang ditargetkan, katanya.

Sebelumnya, pemimpin lokal Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaida tewas setelah satu bom meledak di mobilnya, kata satu kelompok pemantau Sabtu.

"Pemimpin Nusra di Idlib (provinsi) Yaacub al-Omar tewas Jumat malam ketika sebuah bom meledak di mobilnya dekat rumahnya di daerah Khan al-Subul," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Dua putranya cedera akibat ledakan itu, kata SOHR yang bermarkas di Inggris itu.

Omar, seorang warga Suriah berusia 40 tahunan, mengambil alih sebagai pemimpin lokal itu April setelah orang yang digantikannya Abu Mohammed al-Ansari dibunuh oleh gerilyawan Negara Islam (ISIS).

Kendatipun kedua kelompok itu memiliki akar Al Qaida, Nusra dan Negara Islam Irak dan Levant-- terlibat konflik sejak awal tahun 2014.

Kedua kelompok itu menentang pemerintah Suriah, tetapi Nusra bergabung dengan dengan kelompok-kelompok moderat dan gerilyawan Islam untuk memerangi ISIS dalam satu reaksi yang luas terhadap ideologi garis kerasnya dan penyiksaan terhadap para warga sipil dan pemberontak lawannya.

Akan tetapi, dalam pekan-pekan belakangan ini, Nusra juga memerangi beberapa sekutunya.

Tindakan itu semakin merumitkan konflik Suriah, yang dimulai sebagai satu pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad, tetapi menurun menjadi peran yang rumit yang melibatkan banyak front dan para petempur asing di kedua pihak.

Pertempuran antara Nusra dan pemberontak lainnya dimulai awal Juli, dengan satu pertempruan berdarah meletus di daerah Jisr al-Shugur, Idlib sepekan lalu.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014