Masuknya dana haji tersebut tentunya menjadi angin segar bagi BNI Syariah, karena saat ini semua bank mengalami likuiditas yang ketat
Jakarta (ANTARA News) - Bank Negara Indonesia Syariah menerima tahap akhir dari keseluruhan peralihan dana haji dari induknya BNI, yang sejalan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 30/ 2013 untuk memindahkan pengelolaan dana haji kepada perbankan syariah.

"Alhamdulillah dana dari induk telah seluruhnya masuk. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama dan BNI yang berkomitmen nyata membesarkan perbankan syariah," ujar Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

Dino mengatakan, pihaknya akan berupaya menjalankan amanah dengan menerapkan pengelolaan yang baik, mengedepankan asas kehati-hatian dan tetap dalam koridor syariah.

Menurut Dinno, jumlah dana yang masuk tersebut sesuai dengan rencana, yakni pemindahan tahap pertama berjumlah Rp908 miliar, dan akan diikuti tahap-tahap selanjutnya hingga tahap akhir sebesar Rp644 miliar.

Sehingga, lanjut Dinno, total pengalihan dana haji tersebut berjumlah sekitar Rp2,2 triliun yang seluruhnya berbentuk deposito.

"Masuknya dana haji tersebut tentunya menjadi angin segar bagi BNI Syariah, karena saat ini semua bank mengalami likuiditas yang ketat," ujar Dinno.

Dinno menambahkan, dana yang ada akan digunakan sesuai dengan perencanaan perusahaan yang ada, yakni akan disalurkan ke sektor-sektor pembiayaan yang memiliki dampak ke sektor riil, dengan target pembiayaan 2014 mencapai Rp14,576 triliun.

Menurut Dinno, kinerja BNI Syariah per Juni 2014 cukup menggembirakan, dengan total aset mencapai Rp17,351 triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp13,509 triliun, Pembiayaan Rp13,368 triliun dan laba bersih mencapai Rp66,481 miliar.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014