Ambon (ANTARA News) - Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menyatakan kondisi Ambon aman tidak terjadi konflik seperti yang diberitakan sebuah media online.

"Berita yang dilansir media online dengan judul Ambon rusuh lagi, sembilan warga tewas, itu tidak benar. Tidak terjadi konflik di Ambon tetapi kondisi yang terjadi saat ini aman dan damai," kata Wali kota Richard, Selasa.

Menurut dia, berita tersebut berdampak buruk bagi stabilitas sosial serta merugikan warga kota yang saat ini hidup damai dan sukacita.

"Berita ini memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi masyarakat Ambon, hal ini jelas merugikan, karena yang terjadi masyarakat Ambon saat ini hidup dengan damai, sukacita dan dalam semangat toleransi sosial yang tinggi," katanya.

Richard menyatakan, konflik yang terjadi beberapa pekan terakhir di Provisni Maluku yakni antara Desa Seith dan Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kkabupaten Maluku Tengah, serta Desa Iha - Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Daerah tersebut, lanjutnya jauh dari kota Ambon, dan tidak ada kaitan dengan kota Ambon.

"Saya sadar betul konflik Ambon belum tuntas, walaupaun secara faktual kondisi keamanan ini sudah sangan bagus bagi masyarakat di daerah ini maupun daerah lain. Karena itu saya berupaya mengklarifikasi berita yang dilansir media online tersebut," tandasnya.

Ia mengakui, kontribusi terciptanya stabilitas keamanan di Ambon berasal dari media massa cetak maupun elektronik.

"Saya berharap klarifikasi ini masyarakat tidak terprovokasi dan masyarakat giat untuk perkuat kohesi sosial. Dukungan media juga bisa menjembatani dan berikan publikasi positif bagi publik," katanya.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan hubungan persaudaraan kohesi sosial yang baik.

"Dan kepada masyarakat yang bertikai, yang mungkin ada keluarga beradadi Ambon supaya persolan di luar ambon jangan dibawa masuk. Kita sudah bangun keputusan untuk membangun masa depan kota dengan jaga dan pelihara sebagai jaminan dan harapan bersama," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014