New York (ANTARA News) - Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir turun tajam pada Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul aksi jual yang para analis kaitkan dengan kecemasan tentang koreksi Wall Street dan kekhawatiran bahwa konflik di Ukraina bisa kian memburuk.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 139,81 poin (0,84 persen) menjadi ditutup pada 16.429,47. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 18,78 poin (0,97 persen) menjadi berakhir pada 1.920,21, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 31,05 poin (0,71 persen) menjadi 4.352,84.

Mace Blicksilver, direktur di Marblehead Asset Management, mengatakan kerugian didorong oleh sentimen negatif yang sama yang mendorong penurunan besar saham-saham di AS pada pekan lalu.

Lebih lanjut para pakar telah memperkirakan penurunan kemungkinan mencapai 10 persen atau lebih di saham-saham, katanya. Saham-saham AS telah menghindari koreksi pada skala ini dalam lebih dari dua tahun terakhir. Demikian diberitakan AFP.

"Ini melanjutkan tren minggu lalu," kata Blicksilver, menambahkan bahwa volume perdagangan yang rendah telah menekan pergerakan.

Para analis juga menyebutkan komentar Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, yang dilaporkan oleh Bloomberg News dan media lainnya yang mengatakan Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan Ukraina, menunjukkan kemungkinan eskalasi dalam konflik.

Saham-saham AS turun lebih lanjut karena komentar Sikorski.

Analis juga menyebutkan laba perusahaan-perusahaan yang mengecewakan dan data ekonomi lesu dari Tiongkok menambah tekanan di pasar.

Saham Target jatuh 4,4 persen karena mengumumkan 148 juta dolar AS biaya baru terkait dengan pelanggaran data raksasa yang diderita pada musim dingin lalu. Ini termasuk biaya klaim dari jaringan kartu pembayaran untuk pelanggan yang data keuangannya dicuri.

Target juga mengatakan kinerjanya dirusak oleh penjualan lemah di Amerika Serikat dan Kanada.

Saham perusahaan minyak turun karena harga minyak jatuh ke tingkat terendah dalam enam bulan di tengah kekhawatiran tentang permintaan bensin yang lemah di AS. Anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron masing-masing turun 1,9 persen dan 2,5 persen.

Jaringan toko obat Walgreens kehilangan 4,2 persen karena laporan perusahaan tidak akan berusaha untuk merelokasi kantor pusatnya di luar negeri guna menghemat pajak miliaran dolar.

Peritel diskon Dollar General naik 3,4 persen didoroang laporan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan tawaran untuk Family Dollar Stores yang akan menantang Dollar Trees mengambilalih Dollar Family. Dollar Family naik 2,0 persen, sementara Dollar Tree jatuh 2,2 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS merosot menjadi 2,48 persen dari 2,49 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 3,28 persen dari 3,30 persen.

(A026/S004) 

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014