Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp11.705 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.690 per dolar AS.

"Sentimen gugatan hasil pemilihan umum presiden (pilpres) membuat pelaku pasar uang menahan transaksinya sehingga penguatan rupiah terhadap dolar AS tertahan," kata Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Rabu.

Selain itu, lanjut dia, sentimen dari eksternal juga cenderung masih negatif seperti ekspektasi dipercepatnya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (the Fed) serta meningkatnya konflik antara Ukraina dan Rusia.

"Sentimen yang beredar cenderung negatif bagi mata uang rupiah," ucapnya.

Kendati demikian, menurut dia, pergerakan mata uang rupiah di pasar valuta asing dalam negeri masih cukup stabil terhadap mata uang asing, termasuk dolar AS.

"Rupiah masih normal saat ini seiring dengan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2014 yang masih tumbuh sebesar 5,12 persen," katanya.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa diperkirakan Bank Indonesia (BI) masih tetap menjaga pergerakan rupiah agar volatilitasnya tidak terlalu lebar.

"Di sisi lain, optimisme investor asing terhadap Indonesia juga masih tinggi sehingga mata uang domestik masih tetap stabil," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014