...kapal dengan ukuran di bawah 1.000 GT tidak diperolehkan berlayar...
Semarang (ANTARA News) - Arus balik melalui laut masih terkendala angin yang hingga saat ini masih bertiup kencang dan dikhawatirkan akan mengganggu pelayaran.

"Sudah dua hari ini pelayaran kapal dengan ukuran di bawah 1.000 GT kami hentikan karena ombak dan angin masih terlalu besar," ujar Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Carolus Sangaji, di Semarang, Rabu.

Bahkan pada Senin petang lalu Kapal Kirana yang rencananya akan berangkat ke Sampit dan Dharma Kencana III yang akan menuju Kumai terpaksa kembali merapat ke pelabuhan karena angin dan ombak yang terlalu besar.

"Dua kapal ini sempat berlayar sampai Karimunjawa tetapi akhirnya kembali ke Pelabuhan Tanjung Emas karena jika pelayaran tetap dilanjutkan akan sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang," jelasnya.

Bagi penumpang kedua kapal tersebut pembayaran tiket dikembalikan sebanyak 100 persen sehingga diharapkan tidak merugikan masyarakat.

"Sebenarnya sebagian dari penumpang merasa kecewa dengan tertundanya pelayaran tetapi kalau faktor alam tidak bisa dilawan, jadi kami mengimbau bagi masyarakat yang harus segera kembali ke perantauan lebih baik menggunakan pesawat atau alat transportasi yang lain," ujarnya.

Mengenai kapal yang terjebak dalam cuaca buruk Carolus mengatakan kapal tersebut bisa saja sandar di pulau-pulau sekitarnya sambil menunggu cuaca kembali normal baru kemudian melanjutkan perjalanan.

"Tetapi untuk Kapal Kirana dan Dharma Kencana III tersebut akhirnya kembali ke Pelabuhan Tanjung Emas karena memang kondisinya masih memungkinkan kembali, selain itu melihat perkiraan cuaca dari BMKG angin kencang dan ombak besar akan terjadi selama beberapa hari membuat kapal dengan ukuran di bawah 1.000 GT tidak diperolehkan berlayar," katanya.

Carolus mengatakan tertundanya pelayaran tidak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tetapi juga di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia, seperti halnya sejumlah kapal yang akan mulai berlayar besok dari Semarang, untuk kapal yang menuju ke Semarang juga akan mulai berlayar di hari Kamis (7/8).

Sementara itu Carolus mengatakan melihat tren di tahun-tahun sebelumnya puncak arus balik yang menggunakan transportasi laut biasanya terjadi pada H+20 Lebaran, sehingga diharapkan cuaca buruk tidak merugikan banyak orang.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014