Ketiga wisatawan itu bernama Ari (14) warga Kota Tangerang, Yadi (17) warga Rangkasbitung, dan satu korban lainnya belum diketahui identitasnya,"
Merak (ANTARA News) - Sebanyak tiga wisatawan selama libur Lebaran dilaporkan tewas terseret ombak di sejumlah objek wisata Pantai Selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Ketiga wisatawan itu bernama Ari (14) warga Kota Tangerang, Yadi (17) warga Rangkasbitung, dan satu korban lainnya belum diketahui identitasnya," kata Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pos SAR Banten Heru di Merak, Rabu.

Ia mengatakan, mereka para korban kecelakaan laut tersebut sedang mengisi libur Lebaran dengan berenang di pesisir Pantai Banten bagian selatan itu.

Mereka para wisatawan tanpa menggunakan alat pengaman seperti pakaian pelampung.

Ketiga warga yang terseret ombak terjadi di kawasan Pantai Sawarna dan Pantai Tempat Pelelangan Ikan di Malingping.

"Semua korban kecelakaan laut itu sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimalamkan," katanya.

Heru menjelaskan, selama ini pesisir Pantai Selatan Lebak sangat berbahaya bagi wisatawan karena ombaknya cukup tinggi.

Sebab Pantai Selatan Lebak masuk Perairan Samudera Hindia.

Karena itu, pihaknya sudah beberapakali petugas melakukan peringatan imbauan agar wisatawan dilarang berenang di pesisir pantai itu.

Untuk mengantisipasi kecelakan laut, ujar dia, pihaknya menerjunkan sebanyak enam orang anggota Pos Basarnas Banten bersiaga di kawasan wisata Pantai Selatan.

"Kami berharap para wisatawan yang mengunjungi pesisir Pantai Selatan Lebak agar tidak berenang untuk mencegah kecelakaan laut," ujarnya.

Sementara itu, Mimin, warga Ciodeng Rangkasbitung mengaku bahwa keponakanya itu tidak menyangka menjadi korban kecelakaan laut saat berenang di Pantai Sawarna terseret ombak.

Sebelumnya, keluarga melarang libur Lebaran bermain ke Pantai Selatan Lebak.

Namun, korban bersama teman-temanya memaksakan untuk bermain ke pantai sambil mengisi libur Lebaran.

"Kami tidak ada pirasat apapun keponakan yang bernama Yadi akan pergi selama-lamanya," katanya.(*)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014