"Saya tinggal memoles finishing, penyelesain akhir," tegas Liestiadi, pelatih Persiba, Rabu (6/8).
Lini depan memang masalah bagi Pasukan Biru musim ini. Dua striker asing, Fernando Soler dan Carlos Ozuna tak mampu mengangkat prestasi tim sehingga akhirnya didepak manajemen. Sebagai gantinya didatangkan Pape Latyr NDiaye di awal paruh musim kedua lalu. Gelandang serang Patrice Nzekou juga didatangkan kembali setelah sempat berkostum Deltras selama setengah musim.
Permainan Persiba membaik dan bisa menang lagi sebelum libur panjang Ramadan dan Idul Fitri. Nzekou dan kawan-kawan bahkan dua kali mengalahkan Putra Samarinda musim ini.
"Melawan tim yang solid seperti Persipura tak boleh bikin kesalahan. Semua lini harus seimbang dengan kerjasama kompak, baik belakang, tengah, dan depan," papar Liestiadi yang pernah jadi asisten pelatih tim nasional itu.
Persiba tampaknya akan kembali memainkan bola-bola pendek cepat. Beruang Madu juga akan berusaha mencuri gol cepat di awal setiap babak. Kecepatan M Kamri di sayap kiri bisa menjadi andalan. Begitu pula Pape Latyr yang tangguh dalam duel udara.
Di lini tengah, kembalinya gelandang kaya pengalaman seperti Fandi Mochtar dan Ahmad Sembiring Usman ke skuad inti membuat Persiba mampu mengontrol ritme permainan.
Masih dalam rangka persiapan, Beruang Madu melakukan ujicoba dengan Persiba U-21 sebagai persiapan terakhir. Persiba U-21 disetting main seperti Persipura yng juga mengandalkan operan bola pendek.
"Serangan balik kilat bisa jadi pilihan serangan untuk mencetak gol," senyum Liestiadi.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
