Washington (ANTARA News) - Para pejabat senior Amerika Serikat dan Iran mengadakan pembicaraan nuklir di Jenewa Kamis, kata Departemen Luar Negeri AS, saat kedua pihak berusaha untuk memecahkan kebuntuan atas program atom Teheran.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Bill Burns, memimpin delegasi AS yang terdiri dari Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman dan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional untuk Wakil Presiden Joe Biden, kata Departemen Luar Negeri dalam satu pernyataan.

Amerika Serikat dan beberapa sekutunya mencurigai Iran menggunakan program nuklir sipilnya untuk mengembangkan senjata atom. Iran membantah hal ini, dan mengatakan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

Enam negara besar dan Iran gagal memenuhi tenggat waktu 20 Juli untuk merundingkan perjanjian komprehensif di mana Iran akan mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan meredanya sanksi ekonomi yang telah melumpuhkan ekonomi.

Kelompok enam itu terdiri dari Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat yang dikenal sebagai P5 +1, telah setuju untuk memperpanjang batas waktu mencapai kesepakatan yang komprehensif sampai 24 November.

Departemen Luar Negeri memberikan rincian tentang pembicaraan pada Kamis, selain daftar para pejabat AS yang akan hadir.

"Konsultasi bilateral ini akan berlangsung dalam konteks negosiasi nuklir P5 +1 yang dipimpin oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa Cathy Ashton," kata pernyataan itu, seperti dikutip Reuters.

Dua dari tiga pejabat penting AS yang terlibat dalam pembicaraan akan meninggalkan pemerintahan Obama tahun ini.

Burns, yang memimpin perundingan rahasia antara Iran dan Amerika Serikat, yang membantu menghasilkan kesepakatan nuklir sementara November ini dengan dengan dengan Teheran, berencana untuk pensiun pada Oktober.

Sullivan, yang juga mengambil bagian dalam perundingan rahasia,berencana untuk bergabung dengan sekolah hukum Universitas sebagai dosen, dan bertugas sebagai seorang rekan senior Jackson Institute untuk Urusan Global, kata universitas dalam lamannya.

Tidak jelas siapa yang akan memainkan peran dalam pembicaraan itu, setelah mereka meninggalkan pemerintahan.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014