Lola Amaria ingin filmnya bukan sekadar dagangan

  • Kamis, 7 Agustus 2014 19:22 WIB
Lola Amaria ingin filmnya bukan sekadar dagangan
Sutradara Lola Amaria bersama para pemain film Negeri Tanpa Telinga dalam syukuran di Taman Ismail Marzuki (27/01). (ANTARA News/Nanien Yuniar)
Bikin film itu lama, mahal dan tidak mudah
Jakarta (ANTARA News) - Produser sekaligus sutradara Lola Amaria menginginkan film hasil karyanya bukan sekadar dagangan, tetapi menjadi arsip negeri ini.

"Saya mau film menjadi arsip negeri ini. Saya pernah bikin film tentang TKI, at least 20 tahun ke depan kita punya arsip, oh kasus TKI tahun 2009 seperti itu,...Jadi film bukan sekedar bahan dagangan," katanya di sela konferensi pers film terbarunya, "Negeri Tanpa Telinga", di Jakarta, Kamis.

Menurut Lola, membuat film membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi proses pembuatannya yang tidak sebentar dan sulit. Inilah yang memacunya menciptakan film yang memiliki arti untuk sebuah perubahan.

"Bikin film itu lama, mahal dan tidak mudah. Jadi sayang sekali dengan uang yang bermiliar miliar, pakai air mata, pakai darah, terus tiba-tiba penonton cabut dari bioskop," katanya.

Sementara itu, karya terbaru Lola, "Negeri Tanpa Telinga" berkisah tentang konspirasi dan korupsi di sebuah negeri. Sebuah genealogi mega korupsi yang melibatkan petinggi Partai Martobat dan Partai Amal Syurga.

Film komedi satire ini menampilkan Ray Sahetapy dan Lukman Sardi yang berperan sebagai sang petinggi partai, Teuku Rifnu Wikana, Tanta Ginting, Kelly Tandiono, Maryam Suprana, Gary Iskak, dan Jenny Chang.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait