Hal itu dilakukan, seiring maraknya penyebaran ideologi `Islamic State of Iraq and Suriah` atau ISIS di masyarakat,"
Madiun (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VII Madiun, Jawa Timur, menyisir stasiun di wilayah setempat guna mengantisipasi tindak kriminalitas dan terorisme.

"Hal itu dilakukan, seiring maraknya penyebaran ideologi Islamic State of Iraq and Suriah atau ISIS di masyarakat," kata Manager Humas PT KAI Daop VII Madiun Supriyanto, Kamis.

Ia mengatakan penyisiran dilakukan dengan melibatkan anggota Marinir dan Brimob Polda Jatim di Madiun. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi adanya bom, penyusupan teroris, maupun berkembangnya paham ISIS.

"Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah satuan lain untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan. Sesuai instruksi dari pimpinan, kami harus memperketat kemananan di stasiun. Mungkin salah satunya terkait paham ISIS," ujar Supriyanto kepada wartawan.

Menurut dia, sejauh ini pihaknya belum menerima adanya teror ataupun keberadaan kegiatan yang berhubungan dengan ISIS tersebut. Meski demikian, pihaknya tidak ingin kecolongan dan terus melakukan upaya pencegahan.

"Yakni dengan mengamankan objek vital negara. Salah satunya adalah pengamanan jalur kereta api dan stasiun," tutur Supriyanto.

Selain menyisir bangunan stasiun, petugas gabungan juga melakukan pengecekkan ke dalam kereta api yang berhenti di Stasiun Madiun. Pemeriksaan di antaranya dilakukan di KA Argo Wilis Jurusan Surabaya-Bandung dan KA Sri Tanjung Jurusan Yogyakarta-Banyuwangi.

Petugas memeriksa kesesuaian tiket kereta api dengan identitas penumpang. Barang bawaan penumpang juga tidak luput dari pemeriksaan.

Kepala Detacemen C Brimob Polda Jatim, AKBP Sugeng Prayitno, mengatakan, untuk mengantisipasi isu berkembangnya teroris yang masuk di wilayah NKRI, pihaknya telah menyiagakan anggota brimob terutama penembak jitu dan "sniper".

"Pengamanan terutama dilakukan di objek-objek vital negara, termasuk stasiun dan kereta. Hal itu ada kaitannya dengan isu-isu teroris. Sebab, teroris itu bisa dimana saja, tidak hanya di kereta, mungkin jalan kaki, atau jualan koran, atau apa saja," kata AKBP sugeng.

Sesuai instruksi dari pusat, masing-masing rangkaian kereta dikawal oleh dua anggota Brimob berseragam. Pengamanan sejumlah kereta api itu dilakukan secara estafet.

Ia menambahkan, penyisiran tersebut akan digelar selama beberapa hari ke depan. Pihaknya berharap wilayah Daop VII Madiun tetap kondusif.

Sementara, hasil penyisiran pada kali ini belum ditemukan pihak-pihak yang dicurigai sebagai pelaku teroris maupun kriminal lainnya.
(KR-SAS/M008)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014