Jember (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Timur membantu mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap anak kandungnya di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.

"Kami memang berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur untuk meminta bantuan tim identifikasi terkait proses otopsi dan uji forensik terhadap jenazah korban," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jember AKP Edy Sudarto, Jumat.

Iin (18) seorang anak perempuan diduga kuat dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri bernama Soleha pada dua tahun silam dengan cara memukul anaknya dengan alat penumbuk padi. Setelah anaknya tewas, kemudian memendam tubuh anaknya ke dalam "septic tank" rumahnya dan menutup septic tank dengan semen setebal sekitar 30 cm.

"Kasus pembunuhan itu menjadi perhatian serius dan mendapat atensi dari Bapak Kapolda, sehingga kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus tersebut hingga tuntas," tuturnya.

Menurut dia, tim identifikasi Polda Jatim akan turun ke lokasi tempat korban dikubur oleh ibu kandungnya sendiri, untuk mencari bukti tambahan karena pihak Polres Jember sudah membongkar tempat septic tank tersebut pada Kamis (7/8).

"Selama di Jember, tim Polda Jatim akan membantu kami untuk mencari sejumlah bukti- bukti baru, agar pengungkapannya kasus pembunuhan anak oleh ibu kandungnya dapat diungkap secara tuntas," ucap mantan Kasat Reskoba Polres Jember itu.

Polres Jember bersama tim forensik dari Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember telah berhasil mengevakuasi sejumlah tulang korban yang dibungkus dengan kain sarung dan tulang tersebut disimpan di lemari pendingin instalasi kamar mayat rumah sakit setempat.

Sementara Humas RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati mengaku belum mengetahui pasti jadwal otopsi korban pembunuhan tersebut karena pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Polres Jember.

"Kami masih menunggu kabar terakhir dari pihak kepolisian terkait dengan proses otopsi dan pemeriksaan forensik terhadap jenazah korban untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diduga dibunuh oleh ibu kandungnya itu," katanya.

(KR-ZUM/M008)

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014