Jakarta (ANTARA News) - Sama seperti olahraga lain seperti lari, bersepeda juga harus dilakukan rutin agar orang mendapatkan manfaat kesehatan darinya.

"Bersepeda itu seperti olah raga lain, harus dilakukan rutin. Berapa kali seminggu? Tiga sampai lima kali seminggu," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Hario Tilarso, SpKO, FACSM kepada ANTARA News di sela ajang balap sepeda remaja di Jakarta.

dr. Hario yang juga pernah menjadi pebalap sepeda era 1990-an ini menyarankan, waktu dalam sekali bersepeda sebaiknya sekitar 20-60 menit.

Dia mengatakan, sebelum bersepeda orang bisa melakukan pemanasan seperti halnya sebelum berlari untuk membantu mendapatkan manfaatkan kesehatan maksimal dari bersepeda.

"Kita boleh ya senam-senam, stretching seperti biasa. Sama seperti lari, kita stretching dulu baru kita lari. Itu akan lebih membantu kita," katanya.

Dia mengatakan, bila tujuan bersepeda mencari kesehatan, maka tak perlu mencari sepeda dengan berat paling ringan atau gigi persneling lebih dari lima, sekalipun semakin ringan sebuah sepeda lebih baik, karena jumlah tenaga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit.

"Sedang-sedang saja. Jadi mungkin bisa yang gigi tiga atau lima. Enggak terlalu ringan. Tapi apa? Latihannya harus rutin. Mau (ber)sepeda, mau lari, mau renang, semua sama (harus rutin)," katanya.

Berdasarkan beberapa sumber diketahui, bersepeda bermanfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain meningkatkan kekebalan tubuh, menguatkan otot terutama otot paha atas, menjaga kesehatan jantung, mengurangi tekanan darah, serta menurunkan risiko kanker payudara, usus, prostat dan pankreas




Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014