Washington (ANTARA News) - Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat dan drone menggempur para militan Negara Islam dekat Arbil dalam gelombang serangan udara Ahad, menghancurkan truk-truk bersenjata dan posisi mortir mereka, kata militer AS.

Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan lima serangan dilakukan sejak pukul 0615 GMT (pukul 13.15 WIB), ketika jet tempur menghajar dan menghancurkan satu kendaraan bersenjata yang melepaskan tembakan atas pasukan Kurdi di luar Arbil di bagian utara Irak, lapor AFP dan Reuters.

Segera setelah serangan itu, pasukan AS menemukan truk bersenjata IS lainnya bergerak menjauh dari kawasan itu dan menghancurkannya, kata CENTCOM.

Dalam satu serangan lain pada pukul 0740 GMT (pukul 14.40 WIB), jet tempur AS menghancurkan satu posisi mortir IS dan merusak satu truk dekatnya.

Dua kendaraan bersenjata IS diserang dalam serangan-serangan berikutnya sebelum semua pesawat tempur AS keluar wilayah tersebut dengan selamat, kata militer.

Serangan-serangan tersebut menandai hari ketiga serangan udara yang dilancarkan AS dalam usaha menghentikan gerak maju para militan yang mengancam Arbil, ibu kota kawasan Kurdi Irak.

Presiden Barack Obama memberikan perintah melakukan serangan-serangan tersebut Kamis membantu pengepungan Gunung Sinjar, tempat ribuan pengungsi sipil dari minoritas Yazidi terperangkap.

Seorang anggota parlemen Yazidi mengatakan Ahad sedikitnya 20.000 orang telah berusaha menyelamatkan diri dari kepungan tersebut dengan bantuan tentara Kurdi dan melintas ke Kurdistan melalui Suriah.

Dari Baghdad kantor berita Reuters melaporkan pasukan Kurdi yang didukung serangan-serangan udara AS, merebut kembali dua kota di bagian utara Irak dari militan IS tetapi masih perlu waktu untuk mengubah konflik tersebut, kata seorang pejabat Kurdi.

Hoshiyar Zebari mengatakan pasukan Kurdi telah merebut kembali kota Guwair dan Makhmur.

Ketika ditanya berapa lama AS akan terus melakukan serangan-serangan udara untuk membantu pasukan Kurdi mengalahkan para militan, Zebari berkata,"Sebagaimana Presiden Obama katakan, tak ada batas waktu."

Presiden Obama mengatakan Sabtu bahwa perlu waktu untuk mengatasi para petempur IS yang gerakan majunya melalui bagian utara Irak telah membuat kalang kabut pemerintah Baghdad dan sekutu-sekutu Barat-nya.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014