Baghdad (ANTARA News) - Seorang pembom bunuh diri menewaskan 10 pejuang Kurdi dan melukai 80 orang lainnya di kota sebelah timur laut Baghdad, Minggu, kata para sumber medis.

Serangan itu terjadi dalam bentrokan sengit di kota Jalawla antara pasukan Kurdi dan gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang meningkatkan serangan di utara negara yang telah mengguncang pemerintah Baghdad dan sekutu-sekutu Baratnya, lapor Reuters dan AFP.

Sementara itu Amerika Serikat mulai mengevakuasi staf konsulat jenderalnya dari kota Arbil.

Kantor kepresidenan Prancis, Istana Elysee, Paris, sebelumnya mengatakan bahwa Prancis akan memulai pengiriman bantuan peralatan pertama ke Irak "pada beberapa jam mendatang".

Presiden Francois Hollande meyakinkan pemimpin Irak Kurdistan, Massoud Barzani, melalui telepon bahwa bantuan sedang dalam perjalanan, menurut pernyataan dari Istana Elysee, Paris.

Hollande "menegaskan kembali keinginan Prancis untuk berdiri di pihak korban sipil dari serangan-serangan yang terus berlanjut" oleh para pejuang jihad Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kata Elysee.

Dia juga "menggarisbawahi tekadnya untuk memobilisasi masyarakat internasional dan mengatakan dia telah meminta Uni Eropa untuk mengambil tindakan yang diperlukan dengan urgensi besar untuk menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak itu."

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa Kamis menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung pemerintah Irak yang berusaha melawan perebutan wilayah yang dilakukan oleh ISIS di utara negara itu.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014