Sukses di masyarakat tidak hanya berdasarkan IQ. IQ hanya berperan 20 persen, sementara 80 persen lainnya disumbang oleh kecerdasan emosi"
Jakarta (ANTARA News) - Memiliki rasa empati atau kemampuan seseorang memahami perasaan, keinginan dan pikiran orang lain, adalah salah satu ciri seseorang cerdas secara emosi.

Psikolog Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi mengungkapkan untuk memiliki empati seseorang perlu menempatkan dirinya pada diri orang lain.

"Misalnya saat ibu marah pada kita. Kita harus pahami mengapa ibu kita bertindak seperti itu," ujarnya dalam talkshow bertajuk "Memahami dan Mengasah Kecerdasan Emosi untuk Kesuksesan di Masa Depan" di Jakarta, Rabu.

Rose mengatakan, kecerdasan emosi berperan 80 persen dalam kesuksesan hidup seseorang dalam masyarakat.

"Sukses di masyarakat tidak hanya berdasarkan IQ. IQ hanya berperan 20 persen, sementara 80 persen lainnya disumbang oleh kecerdasan emosi," katanya.

Selain, empati, Menurut Rose, seseorang dapat dikatakan cerdas secara emosi apabila menguasai empat hal lainnya, yakni mampu mengenali emosi diri.

"Saya lagi sedih, bahagia, harus dideteksi oleh dirinya. Kalau enggak, dia bakal gampang bete, galau, mudah depresi," kata dia.

Kemudian, lanjut sang psikolog, adalah kemampuan mengendalikan emosi. Menurut dia, seseorang yang sulit mengontrol emosi saat marah akan melampiaskannya pada benda atau orang lain secara langsung.

Hal lain adalah kemampuan memotivasi diri yang seringkali hilang dalam diri orang.

"Kalau orang tidak bisa memotivasi diri, dia bisa jadi apatis, namun motivasi itu terkadang suka hilang. Tugas kita membangkitkan hal itu," kata Rose.

Kemudian, lanjut Rose, kecerdasan emosi juga berhubungan dengan cara seseorang membangun hubungan antar sesamanya.

Rose mengatakan, sekalipun seseorang pintar namun bila tak mampu berinteraksi atau bekerjasama dengan orang lain, maka kesuksesanya sosialnya akan lambat.

Menurut Rose, tak semua orang memiliki kecerdasan emosi. Oleh karena itu peran lingkungan sangat dibutuhkan untuk membantu mereka yang memiliki masalah dalam kecerdasan emosinya.







Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014