Medan (ANTARA News) - Manajemen Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu memasang alat pemindai untuk mengetahui kemungkinan adanya penumpang yang terinfeksi virus Ebola.

"Sudah seminggu ini alat itu telah kami pasang," kata General Manager Bandara Kualanamu, Tengku Said Ridwan, di Medan, Rabu

Setelah mendapatkan informasi kewaspadaan terkait virus Ebola, tambah Said Ridwan, pihaknya langsung menjalin kerja sama kantor kesehatan pelabuhan. Pihaknya memasang alat khusus di pintu masuk terminal kedatangan internasional untuk memindai seluruh penumpang yang tiba dari luar negeri.

Menurut dia, seluruh penumpang yang datang dari luar negeri harus melewati alat pemindai tersebut guna mengetahui kemungkinan terinfeksi virus yang mematikan tersebut. Keharusan itu diberlakukan karena penumpang lain kemungkinan besar terinfeksi virus Ebola jika ada satu penumpang terkena virus yang sedang menjadi perhatian internasional itu.

Pihaknya akan mengambil kebijakan tegas dengan membalikkan penumpang yang mungkin terinfeksi virus Ebola ke negara asal keberangkatan virus tersebut. Dengan demikian, penumpang itu tidak bisa masuk ke Tanah Air, terutama di Sumatera Utara.

"Jika ada penumpang yang terdeteksi (virus Ebola), kami kembalikan," katanya.

Ketika dipertanyakan tentang kemungkinan adanya penumpang yang enggan dipindai, Said Ridwan mengatakan bahwa pengelola Bandara Kualanamu akan melakukan langkah persuasif untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut.

"Demi kebaikan bersama, kami akan arahkan penumpang itu baik-baik," katanya.

(I023/D007) 

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014