Jakarta (ANTARA News) - Rivaldi Adiyandono memuncaki klasemen di putaran pertama turnamen Annual Independence Day Golf Invitational (AIGI) 2014 yang digelar 14-17 Agustus di Pondok Indah Golf, Jakarta dengan mencatat 72 pukulan par.

Pemain dunia ranking 1.569 itu membukukan par lebih unggul dibanding tiga pemain lainnya, yaitu Tirto Tamadi, George Gandranata dan Cahyo Adhitomo, yang menempati posisi kedua "ties" dengan 74 pukulan, dua di atas par.

Berada di puncak klasemen, Rinaldi mencetak birdie di hole 3, 16 dan 17.

Sementara Tirto dan Cahyo, meski masuk kategori amatir, mampu bersaing. Tirto mencetak birdie di hole 9, 13 dan 17. Sementara Cahyo mampu mencetak birdie di hole 18.

Walau hanya mencetak satu birdie, kepiawaian Cahyo patut mendapat pujian. Pasalnya, hole 18 merupakan titik yang tampaknya sulit ditaklukan sejumlah pemain.

Rinaldi yang berada di puncak klasemen saja harus menghabiskan tujuh pukulan, sedangkan Cahyo bisa menyelesaikan birdie di hole tersebut. Prestasi tersebut, setara dengan pemegang peringkat teratas Professional Golf Tour Indonesia (PGTI), George Gandranata.

Turnamen AIGI 2014 diikuti oleh 17 pegolf nasional kelas profesional dan amatir berusia di bawah 30 tahun. Digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 69, turnamen itu akan berlangsung empat babak. Setelah babak kedua, akan ada cut off sehingga hanya ada delapan pemain terbaik yang nantinya meraih hadiah utama Rp69 juta.

"Setelah dua ronde, akan dipilih delapan pegolf terbaik yang terseleksi dari total skor," kata Direktur Pertandingan Avi Utomo.

Sebagai pengurus PGTI, Avi mengatakan turnamen pertama di Indonesia yang melibatkan hanya pegolf nasional itu merupakan ajang yang bagus untuk mendorong prestasi atlet.

Terlebih karena tak hanya pegolf profesional tetapi juga amatir ikut terlibat dalam turnamen tersebut.

"Harapannya agar pegolf muda bisa berprestasi tak hanya mengumpulkan poin berlaga tapi juga mengumpulkan dana pembinaan," ujarnya.

Lebih lanjut, Avi mengatakan hadiah untuk pegolf amatir dan profesional memang dibedakan. Pegolf profesional bisa menerima uang tunai, sementara pegolf amatir akan mendapatkan uang dalam bentuk dana prestasi.

"Ini menjadi dukungan kami kepada pegolf muda, baik profesional dan amatir, yang membutuhkan sarana untuk bertanding dan juga pelatihan," katanya.

(A062/A020)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014